Jakarta: Direktur Utama Perum DAMRI Setia N Milatia Moemin memastikan harga tiket transportasi umum tidak terpengaruh dengan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai Januari 2025.
Setia menyampaikan peraturan tersebut terbit pada 21 Desember 2024, yang menyebut transportasi umum tidak terkena PPN menjadi 12 persen.
“Jadi awalnya ada kecuali public transport, tapi ini enggak ada lagi, sekarang keterangan tertulis Nomor 3 Tahun 2024 terkait PPN 12 persen, public transport sudah tertulis tidak kena PPN, karena ini kan untuk kemaslahatan masyarakat banyak,” ujar Setia, dilansir Antara, Kamis, 26 Desember 2024.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, yang meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan PPN menjadi 12 persen.
“Sudah jelas kita nggak kena, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Didiek.
Diketahui, pemerintah menetapkan barang dan jasa yang termasuk dalam kategori premium menjadi sasaran pengenaan tarif PPN jadi 12 persen.
4 kategori barang dan jasa premium yang terkena PPN jadi 12 persen
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan empat kategori barang dan jasa premium yang terkena PPN jadi 12 persen adalah:
Bahan makanan premium seperti beras premium, buah-buahan premium, daging premium (contoh: wagyu dan daging kobe), ikan mahal (contoh: salmon premium dan tuna premium), serta udang dan crustacea premium (contoh: king crab).
Jasa pendidikan premium. Dalam hal ini, untuk yang uang sekolahnya bisa mencapai ratusan juta.
Jasa pelayanan kesehatan medis premium. Listrik pelanggan rumah tangga 3.500-6.600 VA.
Kategorisasi tersebut merupakan wujud asas keadilan dari penyusunan instrumen fiskal. Pemerintah juga menyiapkan paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan yang menyasar enam aspek, di antaranya rumah tangga, pekerja, UMKM, industri padat karya, mobil listrik dan hibrida, serta properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(AHL)