Jakarta –
Produsen mobil listrik asal China, Nio, resmi memperkenalkan mobil listrik terbarunya yang diberi nama Firefly. Mobil listrik bergaya hatchback ini memiliki desain head lamp juga rear lamp yang unik, mirip seperti layout kamera ‘boba’ iPhone yang berjumlah tiga.
Dikutip dari laman Carscoops, Nio Firefly bakal dijual dengan harga mulai 148.800 yuan (sekitar Rp 320 juta). Mobil mungil ini diposisikan untuk bersaing dengan merek lain seperti Smart dari Mercedes-Benz dan Mini dari BMW. Nio Firefly dijadwalkan dijual resmi mulai pertengahan tahun 2025.
CEO Nio, William Li, menyatakan bahwa peluncuran Firefly di Eropa merupakan strategi untuk memperluas pangsa pasar perusahaan di wilayah tersebut. Namun, keputusan Komisi Eropa yang memberlakukan tarif tambahan pada kendaraan listrik buatan China dapat mempengaruhi daya saing Firefly.
Nio Firefly Foto: Dok. Nio
Meskipun demikian, Li optimis bahwa investasi Nio selama satu dekade dalam teknologi kendaraan listrik pintar akan membuat Firefly tetap kompetitif dan diminati konsumen.
Secara spesifikasi, Nio Firefly menawarkan radius putar 4,7 m, cocok untuk jalanan sempit di Eropa. Terlebih mobil ini dilengkapi dengan teknologi parkir otonom yang canggih.
Kendati buatan China, Nio Firefly kental nuansa Eropa karena mobil ini didesain oleh mantan desainer BMW dan Ford, Kris Tomasson. Eksteriornya sedikit mengingatkan pada mobil listrik Honda e yang sudah tidak diproduksi lagi.
Ciri khas Firefly adalah lampu depan dan belakang LED melingkar tiga bagian yang tampak seperti kamera iPhone. Secara tampilan, mobil listrik ini punya tampang yang bersih dengan door handle yang rata dengan atap berwarna hitam.
Nio Firefly Foto: Dok. Nio
Menurut Firefly, lapisan plastik pada bagian bawah bodi mobil terbuat dari bahan yang berkelanjutan. Perusahaan tidak mengungkapkan dimensi EV, tapi kemungkinan mirip-mirip seperti dimensi BYD Dolphin, Citroen e-C3, Fiat Grande Panda, dan Renault 5 .
Secara struktur, Nio Firefly kabarnya menggunakan baja dan aluminium berkekuatan tinggi yang mencakup 83,4% dari struktur bodi. Mobil listrik ini juga dilengkapi struktur pelindung tambahan di pintu depan, juga sembilan airbag sebagai standar.
Rincian tentang motor listrik dan paket baterai belum diumumkan. Tapi menurut informasi, baterai mobil listrik ini bisa mendukung fitur battery swap. Ini tentunya membuat penggunaannya jadi lebih mudah.
Nio Firefly Foto: Dok. Nio
Untuk mendukung operasional Firefly, Nio berencana mempercepat pembangunan stasiun penukaran baterai di Eropa. Stasiun ini akan memiliki desain yang lebih sederhana dan biaya konstruksi yang lebih rendah dibandingkan dengan stasiun untuk model Nio lainnya. Ini diharapkan dapat mengatasi tantangan infrastruktur yang sering menjadi hambatan dalam pertumbuhan kendaraan listrik secara global.
Selain itu, Nio juga mempertimbangkan untuk meluncurkan model hybrid di bawah merek Firefly khusus untuk pasar luar negeri, seperti Timur Tengah dan Afrika Utara, pada tahun 2026. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi tantangan infrastruktur pengisian daya yang belum memadai di beberapa wilayah tersebut.
Dengan berbagai inisiatif ini, Nio berharap dapat memperluas jangkauan pasarnya dan juga meningkatkan daya saing di kancah internasional, sambil terus berinovasi dalam teknologi kendaraan listrik.
(lua/dry)