Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Andai Jadi Pindah ke MotoGP, Toprak Tak Ingin Seperti Marc Marquez

Andai Jadi Pindah ke MotoGP, Toprak Tak Ingin Seperti Marc Marquez

Jakarta

Pebalap BMW WSBK Toprak Razglatioglu membuka peluang naik kelas ke MotoGP setelah kontraknya berakhir di BMW pada musim 2025. Andai nantinya Toprak mempunyai kesempatan pindah ke MotoGP, Toprak ingin kontrak dari pabrikan dan motor spek pabrikan.

Toprak Razglatioglu menjalani musim WSBK 2024 dengan fenomenal. Menggunakan motor BMW yang tak diunggulkan, Toprak berhasil mengakhiri musim di posisi pertama, sekaligus mempersembahkan gelar juara WSBK 2024 untuk pabrikan motor asal Jerman tersebut, yang mana ini merupakan gelar pertama mereka di WSBK.

Jorge Martin bersama tim Pramac dengan dukungan motor spek pabrikan Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain

Selain itu, Toprak juga mencatatkan rekor lain, yakni sebagai pebalap WSBK yang menjuarai kompetisi dengan dua pabrikan berbeda. Sebelum juara bersama BMW, pebalap Turki tersebut menjuarai WSBK pada musim 2021 bersama Yamaha.

Kontrak Toprak bersama BMW akan berakhir pada musim 2025. Setelah mengukir banyak prestasi di WSBK, tentunya Toprak butuh tantangan baru dan satu-satunya tujuan adalah MotoGP. Menurut manajer Toprak, Kenan Sofuoglu, andai kesempatan itu tiba, maka ada satu syarat yang harus dipenuhi, yaitu paket motor spek pabrikan.

“Kami menginginkan paket (motor) pabrikan dan kontrak dengan pabrikan seperti yang bekerja di Pramac dengan Martin (mendapatkan kontrak dari Ducati dan motor spek pabrikan),” ungkap Kenan dikutip dari Motosan.

Marc Marquez saat membela tim Gresini pada MotoGP 2024 Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

Kenan mengatakan, Toprak tak tertarik jika hanya direkrut oleh tim satelit tanpa dukungan dari pabrikan seperti yang terjadi dengan Marc Marquez dan Gresini saat Marquez pindah dari tim Repsol Honda.

“Kami tidak tertarik dengan kesepakatan seperti yang dilakukan Marquez dengan Gresini. Saya mengatakan ini, karena Marc memiliki dukungan dan kekuatan yang besar di belakangnya, sementara kami di Turki, tidak memiliki sponsor dan lebih sedikit dukungan,” ungkap Kenan.

(lua/dry)