Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kerap Dicuri Orang, Penutup Drainase Kawasan Heritage Gresik Dicor Beton

Kerap Dicuri Orang, Penutup Drainase Kawasan Heritage Gresik Dicor Beton

Gresik (beritajatim.com) – Kerap dicuri orang, penutup drainase Kawasan Heritage Gresik tak lagi menggunakan kerangka besi. Melainkan menggunakan cor beton, dan aspal untuk menghindari tangan-tangan jahil orang yang tak bertanggungjawab.

Sebelumnya, penutup drainase di Jalan KH Zubair Gresik banyak yang berlubang. Ada yang jebol hingga penutup besi hilang. Tapi saat ini lubang-lubang itu sudah ditutup dengan cor beton.

Berbeda dengan penutup drainase besi yang memiliki banyak lubang resapan air, pada penutup beton ini hanya memiliki dua lubang saja. Bahkan, ada yang ditutup menyeluruh.

Baca Juga: Pedagang Pasar Ngaku Jadi Pegawai Bank, Porotin Puluhan Gadis

Di Jalan KH Agus Salim Gresik berbeda lagi. Disana lubang drainase ditutup menggunakan aspal. Otomatis, lubangnya tidak rapi hingga tertutup sepenuhnya.

“Yang di Jalan KH Zubair itu dikerjakan pekan lalu. Lubang yang sebelumnya hilang kemudian ditutup dengan cor,” ujar Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Gresik, Ida Lailatus Sadiyah, Senin (2/10/2023).

Ia menjelaskan apabila penutup drainase itu ditutup secara penuh atau lubangnya sedikit, akan membahayakan ke depannya. Ini karena air yang berada di jalan akan susah masuk ke saluran air.

Baca Juga: Kalaksa BPBD Jatim: Heli untuk ‘Water Bombing’ Karhutla Lawu Datang Besok

“Air jelas akan susah masuk. Nanti kami cek lagi di lapangan,” paparnya.

Seperti diketahui, di sepanjang jalan di Kawasan Heritage Gresik, lubang drainase memiliki jarak sekitar 5 hingga 10 meter. Namun, terlihat banyak lubang ditutup secara penuh. Padahal pada awal pengerjaan, lubang-lubang tersebut ditutup menggunakan kerangka besi.

“Kondisi sekarang, lubang drainase itu sudah dilakukan pengerjaan dengan penutup beton. Semuanya sudah selesai dan tidak ada lubang yang membahayakan lagi. Termasuk dicuri orang yang tak bertanggungjawab,” tandas Ida Lailatus Sadiyah. (dny/ian)