“Saya berharap Lemhannas RI dan Mathla’ul Anwar terus bersinergi. Lemhannas RI memiliki tiga fungsi. Setiap tahun Lemhannas mencetak calon-calon jenderal TNI-Polri. Pejabat dan tokoh masyarakat sipil termasuk dari Mathla’ul Anwar juga bisa mengikuti
Jakarta (ANTARA) – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily membuka kesempatan bagi anggota Mathla’ul Anwar untuk mengenyam pendidikan di Lemhannas demi berkontribusi membangun bangsa Indonesia.
“Saya berharap Lemhannas RI dan Mathla’ul Anwar terus bersinergi. Lemhannas RI memiliki tiga fungsi. Setiap tahun Lemhannas mencetak calon-calon jenderal TNI-Polri. Pejabat dan tokoh masyarakat sipil termasuk dari Mathla’ul Anwar juga bisa mengikuti pendidikan di Lemhannas,” tutur Ace saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Mathla’ul Anwar dan Rakernas Muslimat Mathla’ul Anwar di Kota Bandar Lampung dalam siaran pers yang diterima, Minggu.
Kesempatan itu dibuka Ace lantaran Mathla’ul Anwar merupakan salah satu organisasi islam tertua Indonesia yang telah menjadi saksi sejarah perjalanan panjang bangsa.
Dia menilai, keberadaan Mathla’ul Anwar sebagai organisasi islam memiliki prinsip dan pandangan yang sama tentang kebangsaan serta pancasila.
Hal ini, lanjut Ace, harus semakin diperkuat agar generasi muda yang lahir dalam Mathla’ul Anwar dapat menjadi salah satu pemimpin bangsa yang dapat berkontribusi untuk negara.
Selain itu, lanjut Ace, Lemhannas merupakan lembaga yang melahirkan tokoh berpengaruh untuk memberikan masukan kepada presiden terkait arah kebijakan yang akan diambil pemerintah.
Karenanya, Ace yakin para intelektual di Mathla’ul Anwar dapat bergabung dengan Lemhanas untuk memberikan masukan konstruktif bagi kebijakan pemerintah.
Terlebih saat ini pemerintahan Prabowo-Gibran sedang fokus mewujudkan program Astacita yang berkaitan dengan berbagai lini seperti ketahanan pangan, keamanan negara, program kemakmuran dan perekonomian.
Ace yakin kader Mathla’ul Anwar yang nantinya dibina dalam Lemhannas akan mampu membantu pemerintahan Prabowo-Gibran melalui masukan-masukan akademis dalam mewujudkan program Astacita.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024