Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menyulap bekas lahan Taman Remaja Surabaya (TRS) dan Taman Hiburan Rakyat (THR) menjadi venue konser bertaraf Internasional.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, sebelumnya kedua tempat bersejarah Kota Pahlawan itu sudah mendapatkan investor untuk dijadikan wahana wisata. Tetapi, dalam penghitungannya investor tersebut merubah konsep untuk membuat venue konser.
“Ada kemarin investor yang ingin membuat tempat hiburan tapi ketika dihitung dia tidak mampu dengan jumlah yang diajukan. Tapi diubah menjadi tempat konser, ini masih kita hitung,” kata Eri Cahyadi.
Selain salah satu investor tersebut, Eri menyebut tawaran serupa juga datang dari empat investor lainnya, mengingat Kota Surabaya belum memiliki tempat-tempat khusus yang ditujukan untuk konser musik.
“Banyak investor yang mengajukan untuk tempat konser karena tempat konser di Surabaya ini tidak ada. Kalau ingin mendatangkan yang bertaraf Internasional kapasitasnya harus beribu-ribu dan yang sekarang belum mencukupi,” terangnya.
Kendati demikian, pihaknya masih melakukan perhitungan dengan penawaran para investor. Eri menyadari bahwa sejauh ini Kota Surabaya belum memiliki venue konser bertaraf internasional seperti halnya Jakarta.
“Kalau mau mendatangkan yang besar-besar (artis besar) memangkan harus tempatnya memenuhi, kita belum punya itu. Jadi ini masih kami hitung dan pertimbangkan,” imbuhnya.
Ditanya mengenai alasan investor sebelumnya mundur untuk menjadikan bekas lahan THR dan TRS sebagai tempat hiburan. Eri menjelaskan, hal tersebut terkait perhitungan investasi yang kurang sesuai dengan permintaan Pemkot Surabaya.
“Itu bukan karena sewa. Saya mintanya tiket masuknya Rp 25 ribu, kalau tiket masuknya dijadikan Rp 100 ribu kan jadi mahal. Sehingga ketika saya minta masuknya Rp 25 ribu maka investasinya harus dihitung tidak hanya terhadap tanahnya,” jelas Eri. [asg/but]