Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sudah Jebol, Pemerintah Tambah Kuota LPG 3 Kg 200 Ribu Ton

Sudah Jebol, Pemerintah Tambah Kuota LPG 3 Kg 200 Ribu Ton

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memerintahkan untuk menambah kuota Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg untuk menutupi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun 2024 ini.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, bahwa konsumsi LPG 3 Kg sudah melebihi target kuota yang ditentukan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 yang mencapai 8,03 juta ton.

Atas ‘jebolnya’ kuota LPG 3 Kg itu, Bahlil mengatakan sudah ada rapat gabungan bersama PT Pertamina (Persero), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir. Bahkan, penambahan kuota LPG 3 Kg ini sudah dilaporkan ke Presiden RI Prabowo Subianto.

“Ya, kurang lebih (tambahan) sekitar 150-200 ribu metric ton. Dan barangnya udah ada. Jadi nggak perlu dipersoalkan,” jelas Bahlil saat ditanya perihal ketersediaan LPG subsidi, ditemui di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (19/12/2024).

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyampaikan bahwa penyaluran LPG bersubsidi (kemasan 3 kg) hingga Desember 2024 telah mencapai 103% dari kuota yang telah ditetapkan pemerintah.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, kondisi over kuota tersebut terjadi sebelum periode Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

“Memang kalau lihat dari kondisi saat ini, kami perkirakan sudah melewati kuota yang ditetapkan, kurang lebih sekitar 103%,” kata Simon dalam konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2024).

Atas itu, Pertamina menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mencari solusi dalam rangka menjaga over kuota tidak lebih besar lagi ketika memasuki periode Nataru 2024-2025.

“Agar jangan sampai terjadi kelangkaan BBM di masyarakat. Tapi per kondisi saat ini sudah melebihi kuota, sudah 103 persen. Jadi ada sekitar 3 persenan LPG,” kata dia.

Ia pun memastikan bahwa secara umum, stok dan penyaluran BBM serta LPG nasional dalam kondisi aman. Ketahanan stok akan dijaga untuk antisipasi adanya kenaikan permintaan karena tingginya aktivitas pada periode Nataru 2024-2025.

Di mana ketahanan stok saat ini untuk Solar di angka 17 hari atau 94.611 KL per hari, Pertalite 17 hari atau 82.572 KL per hari, seluruh BBM non subsidi di angka 2 – 20 hari, LPG 15 hari 28.658 KL per hari, dan Avtur 28 hari atau 14.629 KL per hari.

(pgr/pgr)