Jakarta –
Seorang wanita di Alabama, Amerika Serikat, menjadi orang kelima di negara itu yang menerima cangkok ginjal babi. Dia dilaporkan berhasil pulih setelah menjalani transplantasi ginjal babi pada bulan lalu.
“Ini seperti awal yang baru. Energi yang saya miliki luar biasa. Memiliki ginjal yang berfungsi dan merasakannya, sungguh luar biasa,” tutur pasien bernama Towana Looney itu dikutip dari laman NYU Langone Health.
Pasien berusia 53 tahun itu menjalani operasi transplantasi ginjal babi di NYU Langone Health. Dia sempat memberikan ginjalnya untuk ibunya pada tahun 1999. Namun, ia mengalami komplikasi selama kehamilan yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan merusak ginjalnya.
Akibatnya, ginjal Looney gagal berfungsi. Ia telah mencari donor untuk mengatasi kondisinya, tetapi tidak mendapatkan yang cocok.
Tubuhnya telah mengembangkan antibodi yang secara tidak normal terbentuk untuk menyerang ginjal dari orang lain. Tes menunjukkan bahwa ia terus mengalami penolakan.
Kondisi itu membuat Looney harus rutin menjalani dialisis selama delapan tahun.
Kemudian Looney mendengar tentang penelitian ginjal babi di Universitas Alabama di Birmingham. Ia memberi tahu Dr Jayme Locke, yang saat itu menjadi ahli bedah transplantasi, dan ingin mencobanya.
Pada bulan April 2023, Dr Locke mengajukan permohonan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk meminta eksperimen darurat yang dialami Looney. Namun, FDA tidak langsung setuju.
Selama itu, muncul beberapa kabar tentang pasien yang menerima transplantasi organ babi dengan hasil yang mengecewakan. Namun, itu tidak membuat Looney menyerah begitu saja.
Looney meyakinkan bahwa ia tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau komplikasi lainnya. Hal itu membuat FDA mengizinkan transplantasi ginjal babi Looney dilakukan di NYU Langone Health.
“Anda tidak akan tahu apakah itu akan berhasil atau tidak sampai Anda mencobanya,” kata Looney.
Operasi Looney akhirnya berjalan dipimpin oleh Dr Robert Montgomery dari NYU dan Dr Locke. Ginjal yang digunakan berasal dari babi yang disediakan oleh Revivicor dengan 10 perubahan gen.
Beberapa saat setelah Dr Montgomery menjahitnya, ginjal berubah menjadi merah muda yang sehat dan mulai memproduksi urine.
Setelah dirawat selama 11 hari, Looney diperbolehkan pulang dari rumah sakit untuk melanjutkan pemulihan di apartemen terdekat. Menggunakan monitor, dokter dapat mengecek tekanan darah, detak jantung, dan fungsi tubuh lainnya.
Ia juga rutin ke rumah sakit untuk pemeriksaan harian sebelum kembali minum obat. Dokter mulai melihat hasil pemeriksaan darah dan tes lainnya, kemudian membandingkan dengan penelitian sebelumnya pada hewan dan beberapa manusia.
Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menemukan peringatan dini jika muncul masalah. Jika ginjal babi itu gagal, Looney harus kembali menjalani dialisis.
“Banyak hal yang kami lihat untuk pertama kalinya,” kata Dr Montgomery.
Kondisi Looney pulih dengan baik setelah transplantasinya. Ia kembali mengunjungi dr Locke dan berterima kasih karena tidak pernah menyerah untuk merawatnya.
“Melihat harapan kembali padanya dan keluarganya adalah hal yang luar biasa,” pungkasnya.
(sao/kna)