Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kiwil Idap Diabetes dan Pengentalan Darah, Dokter Singgung Faktor Gaya Hidup

Kiwil Idap Diabetes dan Pengentalan Darah, Dokter Singgung Faktor Gaya Hidup

Jakarta

Komedian Kiwil buka-bukaan soal kondisi medis yang ternyata selama ini sedang dialami. Dalam satu tahun terakhir, Kiwil sudah rutin mengonsumsi obat-obatan untuk kondisi diabetes dan kondisi pengentalan darah.

Kiwil menceritakan bahwa kondisi tersebut diketahui ketika dirinya melakukan medical check up, untuk kebutuhan sebelum operasi penyakit lain, yaitu hernia.

“Itu juga tahunya pas mau operasi ya. Operasi hernia, cek darah semuanya baru ketahuan gula darahnya 4,5, jadi nggak bisa dioperasi,” katanya di acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV, beberapa waktu lalu.

Kiwil menduga bahwa kondisi diabetes yang dialaminya berkaitan dengan pola hidup tidak sehat yang dijalaninya dulu. Ketika ia sibuk bekerja, aktivitas tersebut tidak diimbangi dengan menjaga makan sehat.

Ia juga mengaku tidak pernah melakukan pemeriksaan medis untuk melihat kondisi kesehatannya.

“Kalau memang dari zaman syuting kurang itulah, gue apa saja makan. turunan nggak ada, pola makan saja,” sambung Kiwil.

Spesialis penyakit dalam Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM mengatakan bahwa kondisi diabetes tipe 2 memang sangat berkaitan erat dengan gaya hidup secara umum. Kebiasaan makan yang tidak sehat dikombinasikan dengan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko masalah diabetes.

“Gaya hidup secara umum dimaksudkan pola makan dan aktivitas fisik. Asupan kalori berlebihan, khususnya banyak karbohidrat dan lemak binatang, serta kurang aktivitas fisik melalui obesitas yg menjadi faktor risiko penting diabetes,” kata Prof Ketut ketika dihubungi detikcom, Selasa (17/12/2024).

Sama halnya dengan diabetes, pengentalan darah umumnya juga diawali dengan gaya hidup tidak sehat. Pengentalan darah merupakan kondisi ketika darah menjadi pekat karena kadar hemoglobin tinggi.

Biasanya tingkat hemoglobin dalam dianggap tinggi ketika mencapai di atas 15g/dL. Kondisi ini biasanya dapat membuat pasien menjadi lebih rentan mengalami pembekuan darah dan trombosis.

“Ya gaya hidup yang mengawali (pengentalan darah). Kemudian memicu obesitas, selanjutnya memicu penyakit yang tergolong faktor risiko aterosklerosis dan trombosis, seperti diabetes, hipertensi, gangguan lemak tubuh, keradangan, dan sebagainya,” tandasnya.

(avk/kna)