Bisnis.com, JAKARTA – Pernah anda mendengar istilah Indigenous Science? Tahukah anda bahwa hal ini bukanlah tentang ilmu canggih dari laboratorium, tapi tentang kebijaksanaan lokal tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Indigenous Science adalah istilah yang merujuk pada sistem pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat adat atau lokal, yang didasarkan pada pengalaman langsung, pengamatan terhadap alam, dan praktik yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Pengetahuan ini seringkali mencakup aspek-aspek seperti hubungan manusia dengan lingkungan, metode tradisional dalam pertanian, pengobatan, astronomi, arsitektur, dan cara memahami fenomena alam.
Apa itu Indigenous Science?
Ilmu ini biasa disebut dengan “Pengetahuan Pribumi” adalah salah satu tradisi intelektual utama umat manusia; itu dibedakan dari tradisi kebijaksanaan lainnya karena merupakan cara mengetahui dan menjadi yang berasal dari Bumi.
Dilansir dari isri.wins.org, Jumat, (13/12/24) Seperti bentuk penyelidikan barat, Ilmu Adat mencakup studi tentang sastra dasar tetapi tidak seperti bentuk sains lainnya, landasan pedagogis Ilmu Adat juga berasal dari tulisan-tulisan batu kuno yang menetapkan pengetahuan dan cara bergabung dengan kesadaran holistik berbasis bumi.
Pada tingkat individu, Ilmu Adat adalah kebijaksanaan yang diwujudkan, yang membentuk inti dinamis dari proses Ilmu Pengetahuan Adat dan Studi Perdamaian. Dalam kursus survei ini, siswa mempelajari cerita tradisional Pribumi, belajar dari Tetua dan meninjau literatur yang membandingkan dan membedakan Ilmu Adat dengan sains Barat.
Aliran pemikiran dan studi ini bergabung dalam keterlibatan meditatif dengan simbol-simbol kuno warisan leluhur siswa sendiri.
Simak beberapa ciri utama dari indigenous science:
– Berbasis Konteks Lokal
Indigenous science bersifat spesifik terhadap wilayah geografis tertentu. Pengetahuan ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, ekosistem, dan kebutuhan masyarakat setempat.
– Holistik dan Interkoneksi
Pengetahuan ini sering melihat dunia secara holistik, menghubungkan aspek fisik, spiritual, sosial, dan lingkungan sebagai bagian dari satu kesatuan.
– Berdasarkan Pengalaman dan Praktik
Sistem ini berkembang melalui observasi langsung, pengalaman hidup, serta eksperimen informal yang dilakukan secara turun-temurun.
– Diturunkan Secara Lisan
Indigenous science umumnya diwariskan melalui tradisi lisan, cerita rakyat, seni, ritual, atau simbol-simbol budaya.
– Selaras dengan Alam
Salah satu inti dari indigenous science adalah keberlanjutan. Pendekatan ini sering mempromosikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan harmonis dengan lingkungan.
Contoh penerapan indigenous science:
Pertanian: Sistem irigasi Subak di Bali adalah contoh bagaimana masyarakat adat memanfaatkan ilmu tradisional untuk mengatur distribusi air secara adil dan efisien.
Pengobatan Tradisional: Ramuan herbal dalam pengobatan tradisional yang digunakan masyarakat adat sering didasarkan pada pengetahuan mendalam tentang tanaman lokal.
Astronomi Tradisional: Banyak masyarakat adat menggunakan bintang untuk navigasi, seperti suku Maori di Polinesia.
Dilansir dari isri.wisns.org Jumat, (13/13/24) Ilmu ini memiliki beberapa prinsip penting seperti:
– Harus menempatkan diri dalam sudut pandang pelestarian alam.
– Bumi dan alam itu cerdas dan hidup; kita bisa berkomunikasi.
– Tujuan Ilmu Adat adalah untuk menjaga keseimbangan atau harmoni
– Ilmu Pengetahuan Pribumi meruntuhkan ruang dan waktu; seseorang dapat melihat dan mengetahui masa lalu, sekarang dan masa depan
– Semua kehidupan bersifat relasional; Tujuannya adalah untuk memahami dan melengkapi hubungan setiap kehidupan
– Ilmu Pengetahuan Pribumi bersifat holistik dan memanfaatkan semua indera
– Titik akhir Ilmu Adat adalah tempat yang dikenal dan diakui, damai dan menggetarkan. Di tempat harmoni yang tepat ini, kreativitas terjadi
Meskipun berbeda dari ilmu pengetahuan modern, indigenous science memiliki nilai yang besar, terutama dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim, pengelolaan sumber daya alam, dan keberlanjutan.
Integrasi antara indigenous science dan ilmu pengetahuan modern dapat menciptakan pendekatan yang lebih komprehensif untuk memecahkan masalah dunia.
Baba Credo Mutwa, Sanusi Tinggi Zulu mengatakan bahwa orang-orang tidak boleh melupakan akar dari mana mereka berasal. (Enrich Samuel K.P)