Serang, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Maruarar Sirait akan melanjutkan program kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Dikatakan Ara, sapaan akrabnya, program KPR dengan skema FLPP ini sebelumnya telah diterapkan pada era pemerintahan Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, program ini menjadi salah satu program positif yang layak untuk dilanjutkan.
“Jadi kalau memang bagus, ada program yang bagus, kenapa kita tidak tingkatkan? Saya pikir apa yang bagus pada zaman Pak SBY mari kita tingkatkan kembali,” ujarnya di Serang, Banten, Kamis (12/12/2024).
“Perubahan yang belum bagus kita perbaiki. Namun, yang sudah bagus mari kita lanjutkan. Kalau bisa kita besarkan lagi,” tambahnya terkait KPR dengan skema FLPP.
Kendati begitu, Ara mengakui pemerintah hanya mampu membangun sekitar 257.000 unit rumah dari target 3 juta rumah per tahun. Hal ini karena anggaran yang diberikan pemerintah sangat terbatas.
Dia berharap, APBN mencukupi pada 2025. Pemerintah, kata dia, akan memprioritaskan program KPR dengan skema FLPP.
“Jujur saja kemampuan pemerintah untuk membangun itu sangat terbatas. Nah, harapannya tentu ada yang mendukung dengan program yang sudah bagus itu, seperti KPR dengan skema FLPP. Semoga ke depan, tahun depan APBN kita mencukupi,” ucap Ara.