Jakarta –
Kementerian Luar Negeri Prancis mendesak Israel untuk pasukannya dari zona penyangga yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi dari wilayah Suriah. Prancis mengatakan pengerahan pasukan di wilayah itu melanggar perjanjian.
“Setiap pengerahan militer di zona pemisah antara Israel dan Suriah merupakan pelanggaran perjanjian pelepasan tahun 1974,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, seperti dilansir AFP, Rabu (11/12/2024).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada hari Minggu bahwa ia telah memerintahkan tentara untuk merebut zona demiliterisasi di bagian Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah setelah pemberontak menggulingkan presiden Suriah Bashar al-Assad dari kekuasaan.
“Prancis menyerukan Israel untuk menarik diri dari zona tersebut dan menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Suriah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri.
Wilayah tersebut dipatroli oleh pasukan penjaga perdamaian PBB yang dikenal sebagai UNDOF. Badan global tersebut memperingatkan Israel pada hari Senin bahwa Israel telah melanggar kesepakatan yang telah berusia 50 tahun yang mengakhiri perang tahun 1973 dengan Suriah.
Berbicara dengan syarat anonim, seorang pejabat PBB di New York mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel telah menduduki tujuh posisi di zona penyangga.
(lir/lir)