Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

KH Kholilurrahman Diwacanakan Kembali Maju di Pilkada Pamekasan

KH Kholilurrahman Diwacanakan Kembali Maju di Pilkada Pamekasan

Pamekasan (beritajatim.com) – KH Kholilurrahman diwacanakan bakal kembali maju pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pamekasan November 2024 mendatang.

Namun Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Matsaratul Huda Panempan, Pamekasan, belum mempersiapkan apapun dan masih fokus pada lembaga pendidikan yang diasuhnya.

Sekalipun saat ini sudah banyak harapan dari kalangan masyarakat akar rumput, termasuk dari kalangan tokoh yang memintanya agar kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Pamekasan.

“Kami menunggu final dulu, apalagi persiapan juga belum kami lakukan. Jika melihat kebulatan tekad masyarakat termasuk para tokoh, terus terang kami pantang meminta jabatan, sehingga kami hanya wait and see,” kata KH Kholilurrahman, beberapa waktu lalu.

Sejauh ini, ia menilai jika kebulatan tekad masyarakat dan para tokoh juga mulai dirasakannya. “Jadi ketika simpul-simpul sudah bulat, baru kita akan bicarakan langkah-langkah kedepan,” ungkapnya.

“Namun yang pasti kami siap untuk memenuhi harapan masyarakat, semuanya sudah kelihatan bersemangat untuk menjadikan kabupaten Pamekasan, lebih baik,” sambung Kiai Kholil, sapaan akrab KH Kholilurrahman.

Sebagai bentuk dukungan dari sejumlah simpatisan, tampak beberapa banner bergambar mantan Bupati Pamekasan, sekaligus mendorong agar ia kembali maju mencalonkan diri pada pilkada mendatang. Salah satunya banner dengan tagline berbahasa Madura, Kerrong (kangen) Kepemimpinannya.

Hanya saja ia tidak terlalu gegabah untuk mengambil sikap, sekalipun bentuk dukungan melalui sarana banner sudah menyebar di berbagai titik di Pamekasan. “Banner itu merupakan satu piranti (kampanye), dan bukan berarti tidak ada banner tidak dikehendaki masyarakat,” jelasnya.

“Bahkan seringkali kami sampaikan kepada mereka (pendukung) yang datang ke sini (pesantren), agar menahan diri dan tidak memasang banner. Khawatir ada praduga dan penyalahgunaan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia juga cenderung memilih istirahat dari panggung politik praktis, sekalipun ia tetap update dengan perkembangan politik, khususnya di Pamekasan.

“Untuk saat ini, kami lebih fokus mengurusi pesantren dan kegiatan sosial dengan menghadiri undangan maupun kebutuhan masyarakat, seperti mengisi pengajian, ceramah dan lainnya,” sambung Kiai Kholil.

Hanya saja diri mengaku senang saat terjun dalam dunia politik, sebab baginya politik sebagai seni. “Dalam politik kita bisa menemukan keindahan, perbedaan dalam politik itu ibarat bunga dengan beragam warna dan indah dilihat,” bebernya.

“Maka dari itu, politik itu harus kita kawal bersama, terlebih oleh orang-orang pesantren, tokoh maupun pengusaha yang masih peduli terhadap nilai-nilai akhlak mulia dan moral positif. Jika tidak, politik akan jauh dari apa yang kita cita-citakan, yakni membangun bangsa dan negara agar lebih baik, bersih, dan clean government,” pungkasnya. [pin/suf]