Jakarta –
Transaksi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT PLN (Persero) meningkat drastis sejak setahun terakhir. Kabarnya, peningkatan tersebut disebabkan ‘serbuan’ mobil listrik China yang makin diminati konsumen Indonesia.
Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani mengutip pernyataan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengenai betapa gemetarnya dia saat melihat transaksi SPKLU yang meroket. Itulah mengapa, pihaknya telah menyiapkan strategi.
“Kalau Pak Dirut gemeteran, saya 10 kali lebih gemetaran dari Pak Dirut. Itulah kenapa PLN punya skema franchising. Kami membuka kesempatan para mitra yang ingin berinvestasi di penyediaan SPKLU,” ujar Ririn saat menjawab pertanyaan detikOto di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).
Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto
Menurutnya, dengan skema kemitraan tersebut, penambahan SPKLU di Indonesia makin cepat dan merata. Sehingga jumlahnya bisa mengimbangi mobil listrik yang populasinya terus bertambah dari tahun ke tahun.
“Kami berkolaborasi dengan Kementerian ESDM, infrastruktur, perhubungan dan perindustrian, kita mengukur kemampuan industri penyedia EV ini menyediakan unit per tahun,” tuturnya.
“Kami juga koordinasi dengan Gaikindo, berapa sih proyeksi dari penjualan per tahun, kami juga koordinasi dengan Korlantas, berapa mobil yang beredar, kami meramu bersama. Jadi kami punya formulasi berapa SPKLU yang harus kita bangun,” tambahnya.
Secara umum, SPKLU PLN sampai bulan ini sudah ada 2.667 unit. Ririn menegaskan, angkanya akan tumbuh menjadi 3 ribuan unit hingga akhir tahun.
“Lalu, bagaimana dengan tahun depan? Kita bisa ada penambahan hingga 1.100 titik, sehingga sampai akhir 2025 bisa ada 4.300-an titik,” tegasnya.
Transaksi SPKLU Naik Imbas Mobil China
Diberitakan detikOto sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, pengguna SPKLU mengalami peningkatan lima kali lipat tahun ini. Itulah mengapa, pihaknya akan bergerak cepat tahun depan.
“Kami melihat bahwa jumlah transaksi di SPKLU, stasiun pengisian kendaraan listrik umum kami itu meningkat lima kali lipat per tahun,” ujar Darmawan Prasodjo dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta.
“Maka di tahun 2025 nanti, kami sudah agak gemetaran ini. Kalau meningkat lima kali lipat, kami sudah siap-siap memasang SPKLU di rest area dan di sekitarnya,” tambahnya.
SPKLU PLN Foto: Pemilik kendaraan listrik melakukan pengisian daya di salah satu SPKLU di Bali beberapa waktu lalu. (Dok. PT PLN UID Bali)
Menurut Darmawan, peningkatan transkasi SPKLU milik PLN tersebut disebabkan populasi mobil listrik China yang terus membludak. Bahkan, dia menyoroti salah satu merek yang keberadaannya cukup masif di Indonesia.
“Penjualan listrik SPKLU juga meningkat lima kali lipat, dan kami melihat ada satu merek dari China, mobil listrik. Penjualannya kencang sekali selama beberapa bulan ini, sehingga jumlah mobil listrik meningkatnya drastis sekali, sehingga kami untuk antisipasi Lebaran ini sudah kami siapkan dari sekarang,” kata dia.
(sfn/sfn)