Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

7 Kebiasaan Sehari-hari Bisa Merusak Ginjal, Hati-hati yang Sering Makan Manis

7 Kebiasaan Sehari-hari Bisa Merusak Ginjal, Hati-hati yang Sering Makan Manis

Jakarta

Ginjal merupakan organ vital yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, membuang limbah dan racun, mengatur keseimbangan elektrolit, dan membantu mengontrol tekanan darah.

Ketika ginjal rusak, mereka tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan limbah dan racun dalam darah, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Karenanya, menjaga performa ginjal tetap baik agar terhindar dari penyakit membutuhkan pola hidup yang baik pula. Ini beberapa kebiasaan yang sebenarnya bisa merusak kesehatan ginjal seperti dikutip dari National Kidney Foundation dan India Times.

1. Sering Menggunakan Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) dan Analgesik, dapat meredakan nyeri dan rasa sakit. Meskipun begitu, obat-obatan tersebut juga dapat membahayakan ginjal, terutama jika sudah memiliki penyakit ginjal.

Kurangi penggunaan NSAID secara teratur dan jangan pernah melebihi dosis yang dianjurkan.

2. Konsumsi Makanan Tinggi Garam dan Gula

Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat berdampak negatif pada kesehatan seseorang, terutama jika ginjalnya tidak berfungsi dengan baik. Garam mengandung yodium, yang meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah di ginjal, sehingga ginjal sulit berfungsi dan mengeluarkan racun. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, ketidaknyamanan selama dialisis, dan penumpukan cairan di sekitar jantung dan paru-paru.

Selain garam, seseorang terlalu berlebihan mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan obesitas dan diabetes, yang merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal. National Kidney Foundation mencatat bahwa meskipun gula tidak merusak ginjal, terlalu banyak asupan gula pada pengidap diabetes dapat menyebabkan gula darah tinggi yang dapat merusak ginjal.

3. Mengonsumsi Makanan Olahan

Sebuah studi tahun 2022 menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi banyak makanan olahan memiliki risiko penyakit ginjal 24 persen lebih tinggi.

Makanan ini banyak diolah dan mengandung banyak bahan tambahan buatan, gula tambahan, karbohidrat olahan, lemak tidak sehat, dan natrium, tetapi rendah serat, protein, dan nutrisi penting.

4. Tidak Minum Cukup Air

Tanpa air yang cukup, seseorang berisiko mengalami kerusakan ginjal, terutama jika seseorang bekerja keras atau dalam cuaca panas. Air membantu ginjal membuang limbah. Air juga membantu mencegah batu ginjal dan membuat obat ISK (infeksi saluran kemih) bekerja lebih baik. Mereka yang mengidap penyakit ginjal stadium lanjut mungkin perlu membatasi cairan.

5. Kurang Tidur

Tidur malam yang cukup sangat penting bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan, termasuk pada organ ginjal. Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam.

6. Konsumsi Terlalu Banyak Daging

Protein merupakan bagian penting dari pola makan manusia. Protein membantu orang membangun otot, menyembuhkan, melawan infeksi, dan tetap sehat. Jumlah protein yang kita butuhkan bergantung pada usia, jenis kelamin, dan kesehatan.

Protein hewani, seperti daging, susu, dan telur, mengandung semua bahan penyusun penting, tetapi beberapa di antaranya mengandung banyak lemak tidak sehat.

Ikan, unggas, dan susu rendah lemak mengandung lebih sedikit lemak ini, sehingga lebih baik untuk kesehatan jantung. Namun, jika Anda memiliki penyakit ginjal, tubuh mungkin kesulitan membuang semua sisa protein.

7. Mager-an

Olahraga teratur menawarkan banyak manfaat kesehatan, terutama bagi pengidap penyakit ginjal. Olahraga membantu orang menjaga berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol yang sehat.

Satu penelitian menunjukkan bahwa orang dengan penyakit ginjal lanjut yang berolahraga secara teratur memiliki risiko kematian sekitar 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga.

(suc/suc)