Jakarta –
Hiperglikemia merupakan kondisi saat kadar glukosa atau gula di dalam darah terlalu tinggi. Jumlahnya mungkin bisa sekitar 200 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih dari itu.
Dikutip dari WebMD, setiap orang memiliki target kadar gula darah yang berbeda-beda. Namun, secara umum bagi orang dengan diabetes, kadar gula yang mencapai 180 mg/dL dalam waktu dua jam setelah makan dianggap terlalu tinggi.
Kondisi itu yang disebut hiperglikemia. Semakin tinggi kadarnya, maka dapat semakin berbahaya.
Bagi kebanyakan orang, kadar gula darah di bawah 70 mg/dL dianggap terlalu rendah atau disebut hipoglikemia. Jika kadar gula bisa sampai di bawah 40 mg/dL, bisa saja mengancam jiwa.
Jika kadar gula darah mencapai 500 mg/dL, apa yang harus dilakukan?
Saat kadar gula darah 500, dianjurkan untuk segera mengukur kadar keton dalam urine. Tes ini dianjurkan jika kadar gula darah sudah lebih dari 240 mg/dL.
Kadar keton yang sedang atau tinggi di dalam urine menunjukkan bahwa orang tersebut perlu segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan medis yang diperlukan. Bahkan, beberapa orang mungkin perlu dilarikan ke ruang gawat darurat.
Pasalnya, kadar insulin rendah dan sel-sel di dalam tubuh tidak dapat menggunakan gula di dalam darah sebagai energi. Kondisi ini dapat membuat tubuh membakar lemak sebagai energi.
Nantinya, senyawa keton akan menumpuk dan darah menjadi asam. Kondisi ini yang bisa saja mengancam nyawa jika tidak segera diatasi.
Kadar gula darah di atas 600 mg/dL juga berbahaya yang menunjukkan seseorang mengalami sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik. Kondisi ini umumnya dialami kelompok usia 65 tahun atau lebih dan orang-orang dengan penyakit diabetes yang tidak terkontrol.
Jika terjadi, seseorang akan sakit khususnya yang berkaitan dengan infeksi. Sehingga, kondisi tersebut harus segera diatasi.
Pada orang yang mengalami gula darah tinggi perlu menurunkannya dengan cepat bisa dilakukan perawatan mandiri, sebelum mencari bantuan medis. Beberapa gejala utama hiperglikemia, seperti rasa haus yang ekstrem, sering buang air kecil, dan mual.
Dikutip dari laman Very Well Health, ada beberapa cara menurunkan kadar gula darah dengan cepat yang bisa dilakukan, yakni:
1. Menyuntikkan rapid-acting insulin atau insulin kerja cepat
Ini merupakan cara yang dapat menurunkan kadar gula darah dengan cepat. Menyuntikkan insulin sesuai dengan dosis yang diberikan dokter dan memeriksa kadar gula darah dalam 15 setelahnya untuk memastikan bahwa kadar gula darah tidak terlalu rendah.
2. Olahraga
Aktivitas fisik adalah cara tercepat untuk menurunkan gula darah tanpa obat. Olahraga menurunkan resistensi insulin dan membantu tubuh mengubah glukosa menjadi energi.
Namun, hindari cara ini jika kadar gula darah sudah di atas 240 mg/dL dan terdapat keton di dalam urine. Sebab, cara ini dapat membuat gula darah meningkat.
3. Melakukan injeksi intramuskular sesuai dengan anjuran dokter
Menyuntikkan insulin langsung ke otot dapat membantu tubuh menyerapnya lebih cepat. Namun, ini juga lebih mungkin menyebabkan hipoglikemia, yang dapat menjadi parah.
Hal ini juga dapat menyebabkan overdosis insulin yang berpotensi fatal. Sebaiknya, konsultasikan ke dokter terkait dosis dan cara menyuntik yang tepat.
4. Minum air putih
Saat mengalami hiperglikemia berat, air dan cairan tak manis lainnya dapat membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urine. Meskipun mungkin tidak secepat insulin kerja cepat atau olahraga, hal itu dapat membantu mencapai kadar gula darah yang aman.
Tetap terhidrasi dapat membantu mencegah episode hiperglikemia juga. Kebanyakan orang membutuhkan sekitar 4 hingga 6 gelas air setiap hari.
Jika sering berolahraga atau cenderung banyak berkeringat, mungkin membutuhkan lebih banyak. Tetapi, jika mengonsumsi obat yang menyebabkan retensi cairan, mungkin membutuhkan lebih sedikit air.
5. Menghindari konsumsi makanan tinggi karbohidrat
Karbohidrat membuat gula darah naik. Tidak ada makanan yang dapat langsung menurunkan gula darah.
Namun, Anda dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengelola glukosa dari waktu ke waktu dengan mengonsumsi sumber karbohidrat yang baik, atau makanan dengan indeks glikemik rendah.
Beberapa cara ini yang bisa dilakukan jika kadar gula darah 500, demi mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius. Meski begitu, diimbau untuk ke dokter jika kadar gula darah tidak kunjung turun atau muncul gejala-gejala lainnya.
(sao/kna)