Bisnis.com, JAKARTA – Meta, perusahaan induk Instagram dan Whatsapp, mencari proposal dari pengembang tenaga nuklir untuk membantu memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan perusahaan.
Melansir dari Reuters, Kamis (5/12/2024) kebutuhan energi nuklir tersebut nantinya berguna untuk mendukung operasional kecerdasan buatan (AI) dan tujuan keberlanjutan Meta.
Dalam pengumumannya, Meta menyatakan bahwa mereka berencana untuk menambah kapasitas pembangkitan nuklir antara 1 hingga 4 gigawatt di Amerika Serikat pada awal 2030-an.
Dengan satu pembangkit nuklir AS umumnya memiliki kapasitas sekitar 1 gigawatt, proyek ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pasokan energi perusahaan.
Akan tetapi, rencana ini masih terbentur proses pengaturan yang ketat dari Komisi Pengaturan Nuklir AS (NRC), potensi kekurangan bahan bakar uranium, serta resistensi lokal terhadap pembangunan fasilitas nuklir.
Meski begitu, Meta mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan berbagai jenis reaktor, termasuk reaktor modular kecil (SMR) yang sedang berkembang dan reaktor nuklir besar yang sebanding dengan armada pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di AS.
Perusahaan tersebut menegaskan bahwa sedang mencari pengembang dengan keahlian dalam keterlibatan masyarakat, pengembangan, dan perizinan, dan meminta pengajuan proposal hingga 7 Februari 2025.
“Karena reaktor nuklir membutuhkan lebih banyak modal dan waktu untuk pengembangan dibandingkan dengan proyek energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, kami akan menjalankan proses permintaan proposal (RFP) ini dengan hati-hati dan menyeluruh,” ujar perwakilan Meta dalam rilisnya.
Adapun, dengan rencana ini Meta bergabung dengan sejumlah perusahaan besar lainnya, termasuk Microsoft dan Amazon. Kedua perusahaan tersebut telah mengumumkan rencana untuk menggunakan tenaga nuklir dalam operasional pusat data mereka.
Microsoft dan Constellation Energy telah bekerja sama untuk memulai kembali unit di Pembangkit Listrik Three Mile Island di Pennsylvania, sementara Amazon membeli pusat data yang dikelola oleh Talen Energy yang menggunakan tenaga nuklir.