Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pertama Kali, Bupati Blitar Ikut Kirab Tumpeng Ketupat Coklat

Pertama Kali, Bupati Blitar Ikut Kirab Tumpeng Ketupat Coklat

Blitar (beritajatim.com) – Untuk pertama kalinya, Bupati Blitar, Rini Syarifah atau Mak Rini mengikuti tradisi kirab tumpeng ketupat coklat yang diadakan oleh tempat wisata Kampung Coklat. Bupati perempuan tersebut mengikuti satu persatu proses kirab tumpeng ketupat yang diselenggarakan untuk memperingati hari ke 7 lebaran (kupatan).

Mak Rini pun mengapresiasi wisata Kampung Coklat yang selalu menjaga tradisi kirab tumpeng ketupat. Menurutnya dengan adanya tradisi ini, para generasi muda jadi tahu bahwa di Bumi Penataran ada sebuah tradisi kupatan yang ditandai dengan menyantap ketupat dengan opor di hari ke 7 lebaran.

“Ini masuk kalender agenda Pemkab Blitar setiap tahun, jadi dengan adanya tradisi ini anak-anak jadi tahu tentang tumpengan ketupat,” kata Bupati Blitar, Rini Syarifah, Rabu (17/4/2024).

Mak Rini berharap tradisi ini bisa terus dilestarikan. Selain sarana edukasi bagi anak muda, diharapkan tradisi ini juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kampung Coklat, Blitar.

” Tentu harapannya tradisi ini bisa meningkatkan kunjungan ke kampung coklat Blitar, banyak orang bilang belum ke Blitar kalau belum mampir ke Kampung Coklat,” bebernya.

Kegiatan ini, pun berlangsung meriah. Ribuan warga berebut ketupat coklat yang disusun berbentuk gunungan di Kampung Coklat, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Masyarakat yang hadir rela berdesak-desakan untuk berebut 2000 ketupat yang telah disiapkan oleh panitia.

“Ada 2000-an ketupat coklat yang disediakan untuk pengunjung,” jelas Pemilik Wisata Kampung Coklat, Kholid Mustofa.

Bupati Blitar Rini Syarifah meresmikan dimulainya Kirab Tumpeng Ketupat Coklat

Sebanyak 2000 ketupat yang disusun gunungan tersebut dibuat dengan beras yang dicampur bubuk coklat selama dua hari. Acara yang telah ada sejak 9 tahun lalu ini dilaksanakan setiap memasuki Hari Raya Ketupat.

“Kegiatan ini sudah menjadi acara rutin setiap tahun di akhir Hari Raya Idulfitri dengan tujuan mengawali karya setahun ke depan dengan shodaqoh coklat supaya lebih berkah dan melimpah lagi,” imbuhnya.

Kegiatan diawali dengan arak-arakan gunungan coklat dengan berjalan sepanjang halaman Wisata Kampung Coklat Blitar. Adanya acara ini sekaligus untuk melestarikan budaya daerah saat memasuki akhir Hari Raya Idulfitri.

“Ketupat ini memiliki filosofi ngaku lepat atau mengakui kesalahan dan saling memaafkan. Sedangkan adanya coklat sebagai identitas kampung coklat agar kedepannya lebih kondang lagi,” tambahnya.

Pengunjung yang datang juga dapat langsung menikmati sajian ketupat dengan lauk opor ayam yang disediakan pengelola. Ribuan mangkuk ketupat disajikan bagi pengunjung yang ingin langsung menyantap makanan di tempat.

Pada kesempatan yang sama, salah satu pengunjung Wisata Kampung Coklat asal Kecamatan Bakung, Yuliana menyampaikan dirinya cukup terhibur dengan acara ini. Perempuan yang baru pertama kali ikut kegiatan Ketupat Coklat tersebut juga mengaku menikmati sajian yang diberikan.

“Sangat enak, ketupatnya terasa gurih dan lauknya cukup lengkap,” jelasnya. [owi/beq]