Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kisah Wanita Hidup dengan HIV Sejak Lahir, Terinfeksi saat Masih di Kandungan

Kisah Wanita Hidup dengan HIV Sejak Lahir, Terinfeksi saat Masih di Kandungan

Jakarta

Vanessa (bukan nama sebenarnya) berusia 20-an telah hidup dengan HIV sepanjang hidupnya. Ia terinfeksi saat masih berada di rahim ibunya, warga negara Indonesia yang tertular HIV dari jarum suntik yang terkontaminasi saat menjalani perawatan kesuburan di Batam.

Ibunya baru mengetahui bahwa mereka mengidap virus tersebut saat Vanessa berusia tiga tahun. Kepada Straits Times, Vanessa membagikan kisahnya saat berusia 10 tahun pada 2011. Ia mengaku mengalami banyak perubahan terhadap hidupnya pada saat itu.

Kini, 13 tahun kemudian, ia percaya diri, dewasa, dan bekerja di industri kreatif. Ia ingin memiliki kondisi keuangan yang stabil sehingga ia dapat mengajak orang tuanya berlibur ke luar negeri.

Di balik lapisan kepercayaan dirinya ini, Vanessa masih menyimpan rahasia yang sama yang dimilikinya sejak berusia empat tahun, ketika orang tuanya menceritakan tentang kondisinya.

“Saya tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang status HIV saya,” ungkapnya terus terang. “Saya menjalani hidup seperti orang normal.”

Vanessa sebenarnya ingin menceritakan rahasianya kepada sahabatnya. Namun dirinya takut dijauhkan oleh teman-temannya lantaran kondisi yang dialaminya.

“Ada saat-saat ketika saya merasa telah melalui begitu banyak hal dengan sahabat ini, mungkin saya harus menceritakannya,” kata Vanessa.

baca juga

“Tetapi saya akan menarik diri dan bertanya-tanya: Apakah kita masih bisa menikmati persahabatan yang sama? Apakah dia akan menjauh atau memperlakukan saya secara berbeda setelah dia mengetahuinya?” lanjutnya lagi.

Meski kondisi Vanessa terkendali, dia khawatir orang lain tidak akan mengerti.

“Saat Anda menyatakan, Anda tidak dapat menambahkan bahwa Anda stabil, dengan viral load yang tidak terdeteksi,” katanya. Vanessa telah menerima perawatan sejak berusia tiga tahun. Orang-orang tidak akan fokus pada hal itu. Mereka akan memilih untuk melihat bahwa saya adalah pasien HIV.”

Sementara dia menyalurkan energinya untuk membangun karier dan menikmati kebebasan di masa dewasa muda, dia menjaga jarak dengan gagasan tentang pacaran, pernikahan, dan punya anak.

“Jika aku punya pasangan, kapan aku akan memberi tahu dia tentang kondisiku? Apakah aku akan mengatakannya di awal dan mengambil risiko dia langsung pergi? Atau menunggu sampai keadaannya serius, dan kemudian dia mungkin merasa aku telah berbohong padanya selama ini?”
“Tidak ada waktu yang tepat untuk mengatakannya, dan saya tidak pernah yakin apakah dia orang yang tepat untuk memahaminya.”

Vanessa meyakini masyarakat saat ini jauh lebih terinformasi tentang HIV dibandingkan masa lalu, saat kondisi tersebut sebagian besar ditakuti dan disalahpahami.

Namun, ia masih sangat tidak yakin apakah orang lain akan menerimanya secara normal jika ia mengungkapkan status HIV-nya. Karena itu, ia lebih suka merahasiakannya.

Meski begitu, ia berharap pada akhirnya ia bisa hidup terbuka dengan kondisinya.

“Saat ini saya belum siap, tetapi mungkin suatu hari nanti, jika saya tahu hidup dengan HIV tidak akan mengubah kehidupan yang telah saya bangun, saya akan memberitahu teman-teman saya, ‘Lihat, kita sudah dekat selama bertahun-tahun – berbagi makanan dan bepergian bersama – tetapi tidak terjadi apa-apa padamu.'”

baca juga

NEXT: Penularan HIV

Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan tahap awal dari dari AIDS. HIV akan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga daya tahan tubuh pasien akan melemah dan rentan diserang berbagai penyakit.

Apabila tidak mendapatkan penanganan yang cepat, HIV akan berkembang menjadi AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome. Pasien yang terpapar AIDS akan mengalami kondisi saat tubuh tidak mampu melawan infeksi yang ditimbulkan. Dengan kata lain AIDS adalah stadium akhir dari Infeksi HIV.

Dikutip dari Kemenkes RI, penularan HIV terjadi akibat sejumlah faktor, seperti:

Berganti-ganti pasangan dan berhubungan seksual yang tidak aman

Menggunakan jarum suntik secara bersamaan.

Penularan HIV-AIDS dari ibu hamil ke janin melalui plasenta

Mendapatkan suntikan, transfusi darah atau prosedur medis lainnya yang tidak steril atau tidak dilakukan dengan profesional

baca juga

(suc/suc)