Jakarta –
Mobil BMW 335i hilang kendali hingga menabrak pikap di ruas tol Serpong-Balaraja. Ini pelajaran penting yang perlu dipahami dari insiden tersebut.
BMW 335i menabrak pikap di ruas Tol Serpong-Balaraja KM 15. Terlihat dalam rekaman video yang tersebar di media sosial, BMW tersebut kondisinya sudah ringsek utamanya di sisi depan maupun samping. Kaca depan pecah, kap penyok dan terangkat, bodinya nyaris tak berbentuk sedan sebagaimana seharusnya.
Sementara pikap yang ditabrak juga kondisinya rusak. Bodi belakang penyok, sementara lampu belakang kanan, ban, dan velg rusak. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, kecelakaan itu dipicu pengemudi BMW yang mengalami kehilangan kendali.
“Diduga saudara DRM (pengemudi BMW) hilang kendali ke arah kiri sehingga menabrak kendaraan jenis pikap yang dikemudikan oleh saudara FB dengan penumpang saudara AS yang pada saat itu berjalan pada lajur 2 atau lajur tengah hingga kendaraan pikap terpental dan berputar di jalan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dikutip detikNews.
Kecelakaan ini, kata Ade Ary, tengah dalam proses penyelidikan Unit Gakum Satlantas Polres Tangerang Selatan. Dari kecelakaan itu, tiga orang mengalami luka-luka. Dua di antaranya merupakan pengemudi dan penumpang BMW. Sementara satu korban luka lainnya adalah pengemudi pikap.
“Kemudian pengemudi pikap Saudara FB mengalami sesak pada dada dan dilarikan ke RS Eka Hospital BSD,” ujar Ade Ary.
[Gambas:Instagram]
Mengemudi Itu Aktivitas Berbahaya
Dari insiden itu ada satu pelajaran yang bisa dipetik. Tentunya sebagai pengendara harus senantiasa tertib dalam berlalu lintas, menjaga jarak aman, dan antisipasi segala objek.
Instruktur & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menduga kejadian itu karena pengemudi BMW kebut-kebutan. Menurut Jusri, pengemudi harusnya memahami bahwa untuk memacu kecepatan mobil itu tempatnya bukan di jalan raya.
“Ngebut di jalan sama dengan cercaan dan makian. Ngebut di sirkuit sama dengan pujian dan penghargaan,” tulis Jusri dikutip dari akun Instagram pribadinya menanggapi kecelakaan BMW.
Jusri menegaskan bahwa mengemudi di jalan bukanlah aktivitas biasa, melainkan berbahaya. Untuk itu dibutuhkan ketertiban dalam berlalu lintas. Tak cuma itu, Jusri juga mengingatkan bahwa kecelakaan lalu lintas itu bisa terjadi kepada siapa pun. Jadi waspada merupakan salah satu cara untuk menghindarinya.
“Ingat, kecelakaan tak mengenal usia, pengalaman dan profesimu. Mengemudi di jalan raya adalah sebuah aktivitas berbahaya, memerlukan kompetensi bukan sekedar ketrampilan semata,” tutur Jusri.
(dry/rgr)