Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Blitar terus menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang pariwisata di sepanjang Jalur Lintas Selatan (JLS). Terbaru Pemkab Blitar bakal membangun terminal pariwisata di dekat Pantai Pudak.
Lokasi ini dinilai paling strategis karena berada ditengah-tengah antara Pantai Serang dengan Pantai Tambakrejo yang telah menjadi ikon Kabupaten Blitar. Sehingga nantinya terminal pariwisata ini bisa menjadi tempat berhentinya kendaraan yang mau ke Pantai Serang, Pantai Tambakrejo maupun ke Pantai Pudak.
“Kita juga sudah mulai merancang terminal wisata, seperti kalau kita membayangkan rest area tapi lebih kecil. Kalau rest area ada syarat-syarat khusus bis berapa gitu,” kata Suhendro Winarso, Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwayatan Kabupaten Blitar, Jumat (19/04/24).
Pantai Pudak dipilih menjadi lokasi pertama yang akan dibangun terminal pariwisata. Alasannya karena JLS yang telah terhubung di Kabupaten Blitar masih sepanjang Pantai Serang hingga Tambakrejo.
Sehingga dalam tahap awal, Pemkab Blitar bakal mengusulkan adanya pembangunan terminal pariwisata di Pantai Pudak. Selanjutnya Pemkab Blitar juga akan membangun beberapa titik terminal wisata menyesuaikan dengan JLS yang telah terbangun.
“Karena yang baru selesai ini kan Tambakrejo dan Serang, terus setelah disurvey lokasi yang layak itu di sekitaran pantai pudak. Tapi luasnya belum mencukupi, makanya kita memakai terminal wisata. Rest area kemungkinan nanti di pantai-pantai mati,” bebernya.
Sentuhan-sentuhan ini tentu akan terus dilakukan oleh Pemkab Blitar demi mengembangkan potensi wisata alam utamanya pantai. Sehingga dengan begitu jumlah wisatawan yang datang bisa meningkat. Imbasnya tentu ekonomi sekitar JLS dan Pesisir pantai Kabupaten Blitar bisa meningkat. Diketahui jumlah pantai di Kabupaten Blitar sendiri mencapai 42.
Jika dikelola dengan baik tentu ini akan berdampak positif bagi perekonomian Kabupaten Blitar dan masyarakatnya. “Bicara pariwisata itu bicara kolaborasi ya. Tugas kami bagaimana membangun wajah wisata. Kalau wajah wisata, kami berbicara nanti jenis bangunannya seperti apa sih. Kami sudah buatkan gambaran supaya indah. Tanamannya yang menanam LH, tapi kami yang membuat konsep. Rest areanya kami akan menyampaikan detail konsepnya yang bagus seperti ini lo, yang bangun PU,” tegasnya
Keterbatasan anggaran membuat Pemkab Blitar tidak bisa melakukan perbaikan secara bersamaan. Perbaikan dan pemolesan tempat wisata di Blitar ini bakal dilakukan satu persatu secara bertahap. “Bertahap ya, kemarin kan kita sudah rilis yang serit, pudak itu sudah dilaunching ya. Tentunya, mungkin temen-temen bertanya kok nggak bareng ya manusianya ada juga apa nggak?! dalam waktu dekat ini sudah mulai berjalan kemungkinan sdmnya, ketika mereka siap, cara berpikirnya sudah pariwisata, terjun di lapangan dikelola. Jadi prosesnya seperti itu ya,” tutupnya. (owi/kun)