Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Polisi Dalami Kasus Pengeroyokan Mahasiswa UPN Veteran Jatim

Polisi Dalami Kasus Pengeroyokan Mahasiswa UPN Veteran Jatim

Surabaya (beritajatim.com) – Polisi mendalami kasus pengeroyokan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN Veteran Jatim) saat wisuda, Sabtu (28/10/2023). Dalam insiden ini, mahasiswa Fakultas Teknik Pangan menjadi korban pengeroyokan yang disebut dilakukan oleh mahasiswa Teknik Sipil universitas yang sama.

Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Irwansyah Putra membenarkan adanya laporan mengenai pengeroyokan yang terjadi di kompleks Kampus UPN Jatim itu. Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi untuk memburu pelaku.

“Iya sudah ada laporan. Kami juga sudah periksa saksi-saksi,” kata Irwansyah, Sabtu (4/11/2023).

Irwansyah menjelaskan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kembali kepada korban dalam waktu dekat. Pihak kepolisian masih menunggu kondisi korban yang sedang dirawat usai dikeroyok.

“Kami juga masih menunggu korban sembuh untuk dimintai keterangan lagi,” tutup Irwansyah.

BACA JUGA:
Soal Terorisme, PCNU Surabaya Kecam Politisi yang Anggap Pengalihan Isu

Sebelumnya, dua kelompok mahasiswa UPN Veteran Jatim terlibat bentrok usai prosesi wisuda pada 28 Oktober 2023 lalu. Akibatnya, satu orang mengalami luka-luka.

Staff Humas UPN Veteran Jatim Nizwan Amin membenarkan adanya kejadian tersebut. Kata dia, kasus ini juga sudah ditangani oleh pihak kepolisian usai korban membuat laporan di Polsek Gunung Anyar, Surabaya.

Nizwan mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat dua kelompok mahasiswa dari Program Studi Teknil Sipil dan Teknik Pangan melakukan arak-arakan untuk menyambut para wisudawan dari masing-masing jurusan.

“Kebetulan mereka berhadap-hadapan. Mungkin karena adu yel-yel atau apa, sehingga sedikit panas. Entah ada provokasi, akhirnya terjadilah tawuran,” ungkap Nizwan dikonfirmasi beritajatim.com, Jumat (3/11/2023).

BACA JUGA:
Warga Surabaya Temukan Granat Aktif saat Renovasi Rumah

Ia menambahkan, sebenarnya pihak kampus juga sudah melakukan audiensi. Namun, korban masih bersikukuh untuk melanjutkan kasus tersebut ke meja hijau. Diketahui, korban mengalami luka-luka akibat pemukulan dan penyiraman air miras.

“Wadek 3 Fakultas Teknik sudah menggelar mediasi beberapa kali, memanggil pihak Teknik Pangan dan Sipil. Tapi mediasi belum bisa bersama karena korban masih mengalami trauma dan segala macam,” jelasnya. [ang/beq]