Jakarta: PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan iklim investasi hijau di Indonesia, terutama untuk mendukung transisi energi berkelanjutan dan target nasional menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“Tujuan kita bersama adalah untuk mengeksplorasi dan memajukan solusi pembiayaan proyek yang menyelaraskan komitmen saham kami dengan transisi yang berkelanjutan untuk mewujudkan masa depan rendah karbon,” kata Komisaris Utama PLN Burhanuddin Abdullah dalam Electricity Connect 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 1 Desember 2024.
Burhanuddin menekankan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam menciptakan iklim investasi hijau yang kondusif. Hal pertama yang harus dilakukan emiten pelat merah ini adalah memahami pentingnya kebijakan rencana pasar dan praktik transparan di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Dalam menarik investor, PLN menyadari tantangan dalam menarik investasi, kami memahami pentingnya kebijakan rencana pasar dan praktik transparansi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif,” jelas dia.
Burhanuddin kemudian menjelaskan aspek transparansi sangat penting dalam upaya memperoleh kepercayaan dari para investor. “Transparansi seperti yang kita semua tahu, merupakan bagian penting untuk membangun kepercayaan dan keyakinan masa depan para investor,” paparnya.
Terkait upaya menciptakan iklim investasi hijau yang kondusif, Burhanuddin memaparkan perseroan saat ini telah merancang kebijakan yang dapat memberikan jaminan kepastian dan keamanan bagi para investor yang hendak berinvestasi di sektor EBT.
“PLN terus bekerja sama dengan pemerintah untuk merancang kebijakan yang memberikan kepastian hukum, regulasi yang jelas dan komunikasi terbuka untuk memastikan bahwa investor sepenuhnya aman dan didukung saat berinvestasi di sektor energi terbarukan,” tutur dia.
Selain menarik investor untuk menciptakan iklim investasi hijau, strategi lainnya yang diterapkan PLN adalah dengan mendorong transisi energi melalui teknologi dan inovasi.
Komitmen kembangkan potensi EBT
Burhanuddin menambahkan, perseroan juga berkomitmen untuk mengembangkan potensi EBT, salah satunya melalui pembangunan pembangkit listrik yang inovatif, serta ekosistem ketenagalistrikan yang memiliki prospek jangka panjang.
“Pertama, tentang pemanfaatan teknologi untuk inovasi. PLN telah berupaya keras untuk memajukan energi terbarukan di Indonesia dengan membangun pembangkit listrik canggih dan membangun ekosistem untuk kesuksesan jangka panjang,” kata Burhanuddin.
Dalam upaya transisi energi, kata dia, emiten pelat merah ini fokus pada pengembangan fasilitas manufaktur panel surya. Pada prosesnya, panel surya akan mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik melalui proses efek fotovoltaik.
“Tonggak pentingnya adalah pengembangan fasilitas manufaktur panel surya, memproduksi panel berkualitas tinggi yang memenuhi standar nasional,” jelas Burhanuddin.
Ia pun berharap fasilitas ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia dan mendorong negara ini menjelma sebagai pemimpin global dalam penerapan EBT.
“Fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor, memperkuat industri lokal, dan menciptakan lapangan kerja hijau, mendorong ekonomi Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam penerapan energi terbarukan,” kata dia.
Diketahui, Electricity Connect 2024 yang berlangsung sejak 20 November hingga 22 November ini menampilkan berbagai teknologi maupun inovasi yang dapat membantu pemerintah dalam mendukung upaya akselerasi transisi energi bersih.
Acara ini menampilkan berbagai pameran digitalisasi sistem kelistrikan, mulai dari digitalisasi peralatan listrik rumah tangga dengan IoT, future office, future EV Ecosystem, dan inovasi teknologi yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(HUS)