Washington DC –
Beberapa calon Menteri dan pejabat pemerintahan pilihan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi target ancaman bom dan gangguan keamanan sepanjang pekan ini. Biro Investigasi Federal (FBI) bekerja sama dengan lembaga penegak hukum AS lainnya untuk menyelidiki ancaman itu.
Juru bicara tim transisi pemerintahan Trump, Karoline Leavitt, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Jumat (29/11/2024), menyebut ancaman-ancaman itu mulai diterima oleh para calon menteri dan pejabat pemerintahan Trump pada Selasa (26/11) dan Rabu (27/11) waktu setempat.
Leavitt menyebut aparat penegak hukum bertindak cepat untuk menjamin keselamatan orang-orang yang menjadi target dari ancaman tersebut.
Elise Stefanik, anggota parlemen Partai Republik, yang menjadi calon Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Lee Zeldin, mantan anggota Kongres AS dari Partai Republik, yang dipilih Trump untuk memimpin Badan Perlindungan Lingkungan, mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka menjadi target dari ancaman bom.
Stefanik menuturkan bahwa dirinya, suaminya dan putranya yang berusia 3 tahun sedang berkendara ke rumah mereka di New York ketika mendapatkan informasi soal ancaman terhadap rumah mereka.
Zeldin, secara terpisah, mengatakan dirinya dan keluarga juga menjadi target ancaman. “Ancaman bom pipa yang menargetkan saya dan keluarga saya di rumah kami hari ini dikirimkan dengan pesan bertema pro-Palestina,” ucap Zeldin dalam pernyataan via media sosial X.
Pada Rabu (27/11) malam, Pete Hegseth yang merupakan calon Menteri Pertahanan (Menhan) AS, yang dipilih Trump, mengatakan keluarganya menjadi target ancaman bom pipa.
Lihat juga video: Eks CEO WWE Linda McMahon Ditunjuk Trump Jadi Menteri Pendidikan
Bagaimana respons FBI? Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.