Jakarta (beritajatim.com) – Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kemenag RI, Saiful Mujab, mengutarakan bahwa saat ini dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia terus dilakukan. Setelah proses pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) selesai, tahap selanjutnya adalah penyiapan dokuman dan proses pemvisaan.
“Saat ini sedang proses visa dan dokumen lainnya seperti paspor, bio visa, dan lainnya,” kata Saiful Mujab di Jakarta, Minggu (21/4/2024) mengutip Kemenag.go.id, Senin (22/4/2024).
Mujab mengatakan bahwa sampai sekarang sekitar 23.000 jemaah yang sudah terbit visanya. Ini akan terus berproses hingga semua visa jemaah haji Indonesia terbit. Proses penerbitan visa ini beriringan dengan proses pemaketan layanan jemaah dan penyusunan kelompok terbang (kloter).
Untuk jadwal penerbangan jemaah haji sudah ditetapkan, baik yang akan berangkat dengan Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia.
“Kami juga sedang melakukan penyiapan akhir asrama haji, baik sebagai embarkasi, transit, maupun embarkasi antara, untuk menerima jemaah,” tambahnya.
Direncanakan, kloter awal jemaah haji gelombang pertama dijadwalkan masuk asrama haji pada 11 Mei 2024. Mereka akan terbang sehari berikutnya, dari embarkasi menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Proses pemberangkatan jemaah gelombang pertama ke Madinah akan berlangsung dari 12 hingga 23 Mei 2024. Sedangkan jemaah haji gelombang kedua, kloter awal akan mulai masuk asrama haji pada 23 Mei 2024.
Mereka akan diberangkatkan dari Embarkasi menuju King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah mulai 24 Mei sampai 10 Juni 2024.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menegaskan hanya visa haji yang bisa digunakan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Masyarakat diimbau untuk tidak sampai tergiur dan tertipu oleh tawaran berhaji dengan visa ummal (pekerja), ziarah (turis), atau lainnya, termasuk sebutan visa petugas haji.
Hal itu ditegaskan Hilman menyusul banyaknya info yang menawarkan haji tanpa antre dengan berbagai jenis visa di media sosial seperti Facebook, Instagram, WA dan aplikasi media sosial lainnya. Hilman yang sedang bertugas ke Arab Saudi melakukan pemantauan persiapan akhir penyiapan layanan bagi jemaah Indonesia pada musim haji 1445 H/2024 M.
“Setelah berdialog dengan Kementerian Haji dan Umrah dan berbagai pihak, kami menegaskan lagi bahwa untuk keberangkatan haji harus menggunakan visa haji,” tegas Hilman di Jeddah, Ahad.
“(Pemerintah) Saudi sudah menyampaikan kepada kami terkait potensi penyalahgunaan penggunaan visa non haji pada haji 2024, itu betul-betul akan dilaksanakan secara ketat dan akan ada pemeriksaan yang intensif dari otoritas Saudi,” tambahnya. [air]