Jember (beritajatim.com) – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Ayub Junaidi menantang wartawan untuk terjun menjadi calon bupati dan wakil bupati, dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
“Saya ingin dari teman-teman wartawan onok sing wani (ada yang berani, red). Mosok gak onok sing wani mulai biyen (masa tidak ada yang berani dari dulu, red),” kata Ayub, saat konferensi pers penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati di kantor DPC PKB Jember, Senin (22/4/2024).
“Masa beraninya wartawan hanya memberitakan, tidak ada yang berani. Ayo wis bismillah. Wis wayahe. Jember sudah pernah dipimpin birokrat. Pengusaha sudah pernah memimpin. Pengusaha dan pensiunan sudah pernah. Rekan-rekan wartawan masa tidak berani. Coba wartawan kompak semua, menang,” kata Ayub.
PKB membuka ruang bagi siapa saja untuk mendaftarkan diri menjadi bakal cabup dan cawabup di Jember, 20 April – 20 Mei 2024, Tidak ada syarat khusus untuk mendaftarkan diri. PKB menyesuaikan dengan syarat undang-undang. “Yang jelas wajib warga negara Indonesia yang hak-hak politiknya masih diakui undang-undang. Yang terpenting calon tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang,” kata Ayub.
PKB bahkan tidak akan membatasi pelamar yang pernah teridentifikasi menjadi anggota Hizbut Tahrir Indonesia. “Dalam kacamata politik dan hukum, yang namanya eks itu tidak ada. Ketika sebuah organisasi sudah bubar, ya sudah berarti kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. PKB tidak membatasi siapapun untuk mendaftar asal memenuhi syarat peraturan perundang-undangan,” kata Ayub.
“Perkara siapa yang akan direkomendasi, itu bukan ranah kami sebagai DPC. Itu ranah DPP,” kata Ayub.
Semua bakal calon yang lolos persyaratan administratif akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Dewan Pimpinan Pusat PKB. “Setelah itu baru DPP menerbitkan surat rekomendasi pertama untuk calon bergerak melalui konstituen PKB dan itu akan jadi penilaian DPP,” kata Ayub. [wir]