Jakarta, CNBC Indonesia – Judi online disebut sebagai salah satu sumber kemiskinan baru. Tercatat sudah ada 8,8 juta masyarakat yang terjerat aktivitas ilegal ini.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menjelaskan dalam pertemuannya dengan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid membahas khusus soal judi online. Disebutkan sebagian besar adalah korban penipuan judi online.
“Kalau judi itu ada take and give, keberuntungan, segala macam. Tapi kalau judi online yang paling grassroot, itu kita menangkap kecenderungan ada penipuan, sehingga kita harus sosialisasikan ke masyarakat,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin kepada awak media di kantornya, Kamis (28/11/2024).
“Jadi kita harus bikin literasi kepada masyarakat, karena 8,8 juta yang terlibat judi online ini adalah kontributor kemiskinan baru,” jelasnya menambahkan.
Dengan aktivitas tersebut, dia mengatakan akan memperbanyak kaum miskin di Indonesia. Akan menambah kemiskinan yang telah terjadi di tanah air selama ini.
“Padahal kita genjot sekuat tenaga, mulai dari kemiskinan ekstrem kita atasi, kemiskinan rentan miskin menjadi berdaya dan mandiri. Kalau ini tidak kita atasi dari hulu-hilirnya, kita sangat khawatir judi online akan memperbanyak orang miskin di tanah air kita,” kata Muhaimin.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan tugas kementeriannya untuk pemberantasan judi online adalah terkait literasi digital. Harapannya aksi tersebut bisa meningkatkan kesadaran masyarakat soal bahasa judol.
Muhaimin menekankan judi online merupakan penipuan. Aktivitas ilegal itu merupakan sistem yang harus dilawan dengan kesadaran penuh.
“Dan kita akan melibatkan seluruh perangkat yang kita miliki mestinya, baik itu yang ada di dalam koordinasi Kemenko Pemberdayaan misalnya. Kita akan minta pendamping desa, kita minta pendamping PKH, kita minta seluruh kader-kader penggerak pembangunan, pemerintah daerah untuk menjadi aktor-aktor yang bisa mengatasi preventif maupun antisipatif judi online ini,” ungkap dia.
(fab/fab)