Jakarta – Komisaris Utama PT PLN (Persero), Burhanuddin Abdullah menyampaikan pihaknya tengah menjalankan beragam langkah strategis guna menarik investasi dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Burhanuddin menjelaskan melalui kehadiran beragam investasi pengembangan EBT di Tanah Air, upaya transisi energi akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Bersama-sama, kita berupaya menjajaki dan mengembangkan solusi pembiayaan proyek EBT yang sejalan dengan komitmen kita untuk transisi energi yang mulus dan berkelanjutan menuju masa depan yang rendah karbon,” jelas Burhanuddin, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2024).
Hal tersebut disampaikan Burhanuddin dalam pembukaan talkshow bertajuk ‘8% Economic Growth and Energy Transition: Challenges and Opportunities’ pada rangkaian gelaran Electricity Connect 2024 di Jakarta, Jumat (22/11). Burhanuddin menjabarkan bahwa PLN terus berkolaborasi dalam menciptakan inovasi teknologi untuk mendukung pengembangan EBT sekaligus meningkatkan kapasitas domestik secara signifikan di Indonesia.
“Salah satu langkah penting adalah pembangunan fasilitas manufaktur panel surya bertaraf internasional. Fasilitas ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga memperkuat industri dalam negeri serta menciptakan lapangan kerja hijau,” jabar Burhanuddin.
Lebih lanjut, dirinya juga mengedepankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif di tengah ketidakpastian global. Di tengah ketidakpastian global, Burhanuddin mengatakan pihaknya menyadari adanya tantangan dalam menarik investasi.
“Transparansi, regulasi dan komunikasi yang terbuka menjadi kunci dalam membangun kepercayaan dan meningkatkan keyakinan investor di sektor EBT,” jelas Burhanuddin.
Di dunia yang makin dinamis, Burhanuddin juga mengajak jajarannya agar terus konsisten bertransformasi menjadi lebih adaptif. Burhanuddin mendorong para jajaran direksi PLN untuk mengadopsi gaya manajemen yang responsif terhadap perubahan dan inovatif, khususnya pada pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menarik investasi pada pengembangan EBT.
Agar PLN dapat terus memimpin transisi energi secara efektif, dirinya juga memastikan posisi keuangan perusahaan dapat terus kuat dan didukung oleh fleksibilitas dalam mengelola sumber daya secara mandiri. Menurut Burhanuddin, selama bertahun-tahun, PLN secara konsisten memecahkan rekor perolehan laba perusahaan.
“Pondasi finansial ini perlu terus diperkuat sehingga dapat mendorong proyek-proyek EBT, mempercepat peralihan menuju energi ramah lingkungan sekaligus berkontribusi secara signifikan terhadap tujuan keberlanjutan Indonesia,” jelas Burhanuddin.
Terakhir, Burhanuddin juga mendorong pemanfaatan platform digital yang mampu mengidentifikasi data proyek-proyek EBT secara detail agar makin menarik keyakinan para investor. Burhanuddin mengatakan PLN tengah menyiapkan suatu platform digital yang dapat diakses secara realtime dan transparan.
“Dengan begitu akan menarik minat investor karena dapat menguraikan secara rinci potensi, risiko dan kebutuhan pendanaan tiap proyek pengembangan EBT,” pungkasnya.
(prf/ega)