Penguatan Pertahanan, Pemerintah Terapkan Taktik “Selimut Udara” dan Awasi “Choke Point”
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pemerintah terus berupaya memperkuat
pertahanan
nasional melalui pengembangan kekuatan udara dan maritim.
Strategi ini mencakup penerapan konsep ”
selimut udara
” serta penguatan titik sempit strategis (
choke point
) di perairan nasional.
Menteri
Pertahanan
Sjafrie Sjamsoeddin
menjelaskan langkah ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang
TNI
dalam menghadapi problem keamanan di kawasan.
“TNI membutuhkan kekuatan udara yang mumpuni melalui pengadaan skuadron pesawat tempur interim. Langkah ini diperlukan sebagai antisipasi terhadap ketidakpastian ancaman, sambil menunggu peralatan baru tiba di tanah air,” kata Sjafrie saat rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024), seperti dikutip dari
Antara
.
Konsep “selimut udara” dirancang guna melindungi wilayah Indonesia dari potensi ancaman udara. Strategi ini mencakup pengadaan pesawat tempur baru serta pengembangan kemampuan pertahanan udara secara berkelanjutan.
Sjafrie menekankan pentingnya kesiapan teknologi dan personel dalam mendukung konsep ini.
“Kita tidak bisa memastikan kapan ancaman menjadi nyata. Oleh karena itu, langkah interim sangat penting agar kemampuan tetap terjaga sambil menunggu pengadaan peralatan lebih canggih,” ujar Sjafrie.
Sedangkan di sektor maritim, pemerintah berencana memperkuat sejumlah
choke point
strategis. Langkah ini dirancang menutup celah penyusupan di perairan Indonesia, sekaligus menjaga kedaulatan wilayah nasional.
Fokus pengamanan mencakup wilayah-wilayah rawan yang memiliki nilai strategis bagi perdagangan dan keamanan regional.
“Kita akan fokus pada pengisian
choke point
untuk mencegah potensi infiltrasi asing masuk ke wilayah nasional,” ucap Sjafrie.
Pengamanan
choke point
, kata Sjafrie, tidak hanya bertujuan melindungi aset nasional, tetapi juga meningkatkan daya tawar Indonesia di tingkat regional.
Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun kekuatan regional yang tangguh.
Sjafrie menambahkan, penguatan sektor laut dan udara juga dilakukan secara terintegrasi dengan latihan multilateral bersama negara sahabat. Latihan ini berlangsung di wilayah timur Indonesia, termasuk Morotai dan Papua, sebagai lokasi strategis yang mendukung pengembangan kemampuan militer TNI.
“Latihan bersama ini mencerminkan upaya kita dalam membangun
capacity building
dan kerja sama saling menghormati dengan kolega profesional dari berbagai negara,” kata Sjafrie.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.