Jakarta –
Petai atau secara ilmiah disebut Parkia speciosa adalah salah satu makanan yang populer di masyarakat Indonesia. Tanaman berbau khas ini sering dikonsumsi bersama dengan makanan utama sebagai penambah cita rasa.
Meski begitu, tak sedikit juga yang menghindari konsumsi petai lantaran disebut-sebut dapat memicu penyakit asam urat.
Sebagai informasi, penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat (uric acid). Kondisi ini dapat terjadi pada sendi, seperti pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.
Tingginya kadar asam urat di dalam darah dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor tertentu, salah satunya makanan tinggi purin yang dikonsumsi. Karenanya, pengidap penyakit asam urat dianjurkan untuk membatasi atau bahkan menghindari makanan yang mengandung tinggi purin.
Bagaimana dengan petai?
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan petai memang memiliki kandungan tinggi purin.
Dalam jangka panjang, seseorang yang mengonsumsi petai secara berlebihan bisa meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Karena itu, ia mengimbau tidak mengonsumsi petai terlalu banyak untuk menghindari dampak tersebut.
“Konsumsi petai secara berlebihan itu juga bisa berisiko kerusakan ginjal,” wanti-wanti dr Inggrid, dihubungi detikcom Jumat (22/11/2024).
Meski demikian, ia juga mengatakan risiko seseorang terkena penyakit asam urat tergantung dari kerentanan dari seseorang tersebut.
“Kan ada orang-orang yang memang rentan terkena gout atau asam urat, ada yang tidak rentan. Jadi tergantung orang-orang juga ya,” imbuhnya.
Di sisi lain, petai juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Tanaman ini mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh, termasuk dalam pengobatan tradisional. Pasalnya, petai memiliki ekstrak dari polong dan biji yang mengandung polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi, juga kaya akan antioksidan.
“Petal ini kaya akan zat-zat antioksidan, polifenol, dan zat-zat aktif yang terkandung dalam petai ini membantu tubuh kita agar bisa meregulasi gula darah, regulasi keseimbangan kadar gula darah, artinya orang-orang dengan diabetes melitus, kencing manis, akan mendapat banyak manfaat dengan mengonsumsi petai,” jelasnya
“Karena akan membantu menurunkan kadar gulah darah dengan berbagai mekanisme, misalnya menurunkan enzim alfa glukosidase, petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem pencernaan,” lanjut dia.
(suc/suc)