Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menghadiri peringatan haul ke-45 KH Abdul Manan mengaku kagum dengan sosok sang kiai. Salah satu pendiri Pondok Pesantren Minhajut Thullab, Kecamatan Muncar itu memiliki kharisma yang tinggi.
Tak salah, jika Ipuk mengajak para hadirin yang datang untuk meneladani sosok Kiai Manan. Terutama dalam hal keilmuan dan pendidikan.
“Kiai Abdul Manan ini merupakan sosok yang patut kita teladani. Kiprah perjuangan beliau, utamanya dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkap Ipuk.
Buktinya, meski sosok Kiai Manan telah tiada. Namun, Pondok Pesantren Minhajut Thullab kini justru berkembang pesat. Sanad keilmuan sang Kiai juga tidak hanya menyebar di Muncar saja.
Akan tetapi, berkat keturunan dan santri-santrinya telah berdiri berbagai pesantren lain di seantero Indonesia. Bahkan, tak jarang pondok yang berdiri lengkap dengan pendidikan formalnya.
“Penting kiranya kita meneruskan perjuangan ini. Bagaimana kita memperkuat pendidikan di tengah masyarakat. Baik pendidikan agama Islam maupun pendidikan umum lainnya,” tegas Ipuk.
Dalam haul ke-45 itu tampak sejumlah kiai yang hadir. Di antaranya adalah KH. Fakhruddin Manan, KH. Toha Muntoha Manan, dan sejumlah kiai lainnya. Hadir pula KH. Reza Ahmad Zahid dari Pesantren Lirboyo, Kediri.
Kiai Fakhruddin Manan selaku tuan rumah dan Pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Thullab mengucapkan terima kasih. Terutama atas kehadiran Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam acara yang dirangkai dengan halal bi halal tersebut.
“Semoga kita semua mendapat keberkahan dari Kiai Manan. Bisa meneladani dan melanjutkan perjuangannya,” pungkasnya. [rin/but]