Wapres Gibran Minta Konflik Pilkada di Sampang Tak Terjadi di Tempat Lain
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta konflik terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang terjadi di
Sampang
, Jawa Timur yang berujung pembacokan seorang saksi tidak terjadi di tempat lain.
Hal ini disampaikam Wapres saat memberi arahan dalam acara Konsolidasi Nasional dan Apel Siaga Pengawasan Tahapan Masa Tenang, Pemungutan dan Perhitungan Suara pada Pemilihan 2024.
“Kita tidak ingin apa yang terjadi di Sampang terjadi di tempat lain,” kata Gibran dalam acara yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Rabu (20/11/2024).
Gibran pun mengingatkan seluruh jajaran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk segera menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi, sekecil apapun. Ia tidak ingin, keterlambatan penyelesaian konflik berujung pada hilangnya nyawa seseorang.
“Jika ada potensi konflik, walau sekecil apapun, segera selesaikan. Jangan sampai membesar dan jangan sampai menimbulkan korban jiwa,” ucapnya.
Gibran menekankan bahwa pada tanggal 27 November ini, atau tujuh hari lagi bakal digelar pelaksanaan Pilkada secara serentak di 508 Kabupaten/Kota dan 37 Provinsi.
Orang momor dua di Indonesia itu bilang, Pilkada ini adalah Pilkada terbesar yang pernah Indonesia selenggarakan.
“Oleh sebab itu, kita harus mendukung penuh pelaksanaan Pilkada serentak ini agar prosesnya berjalan baik dan lancar,” kata Gibran.
“Sehingga masyarakat dapat memberikan hak suarannya dengan aman, nyaman, luber, dan jurdil,” ucapnya.
Sebagai informasi, seorang pria bernama Jimmy Sugito Putra asal Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, tewas dalam insiden pembacokan pada Minggu (17/11/2024).
Ia ditemukan tewas dengan luka di bagian paha, leher, dan kepala. Jimmy merupakan saksi untuk pemungutan suara dari pasangan calon Pilkada Kabupaten Sampang, Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz (Jimad).
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.