Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wanita Jaktim Kena Pneumonia Dikira ‘Masuk Angin’ Biasa, Ini Gejala yang Dikeluhkan

Wanita Jaktim Kena Pneumonia Dikira ‘Masuk Angin’ Biasa, Ini Gejala yang Dikeluhkan

Jakarta

Pneumonia adalah kondisi peradangan atau infeksi pada paru-paru, sehingga paru-paru terisi cairan, lendir, atau nanah. Hal ini mengganggu proses pernapasan dan membuat pengidapnya sulit bernapas. Orang awam biasanya menyebut kondisi ini dengan sebutan ‘paru-paru basah’.

Kondisi ini bisa dialami siapa saja, termasuk pada orang dewasa. Seperti misalnya seorang wanita bernama Nadya asal Kramatjati, Jakarta Timur, yang mengidap pneumonia. Ia mengatakan kondisi tersebut dipicu polusi udara. Nadya mengaku sering keluar rumah tanpa menggunakan masker saat keluar rumah.

Terlebih, kebiasaan vaping selama dua tahun dan sering di lingkungan yang penuh asap rokok juga turut berkontribusi terhadap kondisinya.

Nadya mengatakan awal mula dirinya didiagnosis pneumonia berawal dari gejala sesak napas. Wanita berusia 23 tahun itu mengatakan kondisi tersebut terjadi pada pertengahan Agustus 2024 saat dirinya sedang bekerja di kantor. Selain gejala sesak napas, Nadya juga mengeluhkan batuk berdahak dan demam.

Nadya mengira gejala yang dialami hanya karena penggunaan baju yang ketat dan ‘masuk angin’ biasa. Namun sesak napas yang dirasakan semakin memburuk, hingga dirinya tak sanggup untuk berdiri.

“Ngerasa dada itu gak enak, ngerasa sesak. Cuman masih kayak denial, kayak oh mungkin karena baju kekencengan atau apa, gak leluasa jadinya. Jadi kayak mendep gitu kan, udaranya gak bisa masuk,” imbuhnya kepada detikcom saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (19/11/2024).

“Aku sempet jongkok kan, karena udah nggak kuat jongkok. Terus ternyata pas bangun itu pusing,” katanya.

Segala upaya sudah dilakukan untuk mengatasinya, mulai dari minum air hangat hingga dibantu rekan kerjanya untuk mendapatkan uap dari air panas. Akan tetapi, sejumlah upaya tersebut tak membuat gejala sesak napas yang dirasakan Nadya kunjung reda.

“Kayak mungkin mereka (rekan kerja) mikirnya, oh mungkin masuk angin atau kecapean gitu kan. Terus yaudah tuh akhirnya diambilin kayak sebaskong gitu, air panas semua. Terus dikasih minyaknya putih kalau gak salah itu, minyaknya putih. Buat wawangin, supaya kaya menguap. Terus abis itu dikasih itu kayak ditutupin gitu kan. Ditutupin sarung gitu biar aku menghirup udaranya,” katanya lagi.

“Dan di situ karena mungkin yang bikin tambah sesaknya itu karena aku nangis juga. Karena kan sakit banget kan dadanya itu. Sakit terus nggak bisa berkata-kata lagi, nggak bisa ngomong, udah nggak keluar,” imbuhnya lagi.

Nadya kemudian dibawa ke IGD RSUD Pasar Minggu untuk ditangani segera. Dokter awalnya mendiagnosisnya dengan bronkitis atau masalah pada pernapasan. Namun setelah Nadya melakukan pemeriksaan ulang ke rumah sakit, ia dinyatakan mengalami infeksi pada paru-parunya. Hal ini dikarenakan terlihat seperti ada luka di paru-parunya saat menjalani rontgen.

“Pneumonia yang aku alami disebabkan oleh virus,” imbuh Nadya.

NEXT: Penjelasan Dokter soal Polusi Bisa Memicu Pneumonia hingga Gejalanya