Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ngeri! Cerita Pemotor Hampir ‘Lewat’ Terjerat Kawat

Ngeri! Cerita Pemotor Hampir ‘Lewat’ Terjerat Kawat

Jakarta

Seorang pebalap off-road, Taddy Blauziak, curhat ada orang yang tidak senang dengan olahraga motor off-road. Bahkan dia bercerita nyaris mati, jika kawatnya turun sampai ke leher.

Dalam akun instagramnya, Taddy Blazusiak menderita luka yang dalam di wajahnya. Luka tersebut didapat minggu ini ketika Taddy Blazusiak menuju rute latihan.

Dia menabrak kawat yang direntangkan di rute pelatihannya. Kawat itu bersentuhan dengan wajahnya, dia menderita luka yang dalam.

Padahal pebalap motocross 41 tahun itu mengendarai sepeda motor listrik Stark Varg, jadi dia sama sekali tidak membuat suara.

“Jadi inilah yang terjadi pada saya, saat mengendarai motor trail dalam perjalanan menuju tempat latihan saya pada hari Senin 11.11, saya bertemu dengan kawat yang sengaja digantung oleh seseorang di jalan setapak,” kata Blazusiak dikutip dari akun instagramnya.

Dia masih bersyukur lantaran perangkap kawat itu tidak mengenai lehernya.

“Untungnya entah bagaimana saya terkena di sudut keluar dari tikungan sehingga bahu kanan saya dan di antara pelindung dagu, helm saya dan kacamata, jika kawat itu akan melewati bagian dagu ke leher saya, kemungkinan besar saya tidak akan menulis postingan ini,” kata dia.

[Gambas:Instagram]

“Semua baik-baik saja di sini, saya dijahit dengan operasi plastik, jadi saya berharap otot-otot wajah dan bekas luka saya akan baik-baik saja. Saya tidak bisa berhenti memikirkan, bagaimana jika saya mengenai langsung di leher saya,” jelasnya lagi.

Pihak berwenang Polandia telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut. Peristiwa tersebut, menurut apa yang telah ditemukan sejauh ini, dilakukan dengan sengaja.

Dikutip dari quotidianasport, peristiwa kawat yang mencelakai motocross bukan kali pertama terjadi.

Di Italia pada tahun 2007 Marco Badiali (48 tahun) meninggal dunia, setelah pergi untuk tamasya motocross yang tenang dengan teman-teman di Modena Apennines, dia fatal menabrak kawat berduri setinggi manusia.

Lalu pada tahun 2011, Manuel Colantuono (19 tahun) dia kehilangan nyawanya dengan cara yang sama: kabel baja berkarat, ditempatkan setinggi manusia, yang disamarkan dengan vegetasi.

(riar/rgr)