Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

2 Bom Suar Mendarat di Dekat Rumah Netanyahu, 3 Orang Ditangkap

2 Bom Suar Mendarat di Dekat Rumah Netanyahu, 3 Orang Ditangkap

Jakarta

Dua bom suar mendarat di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di kota Caesarea pada Sabtu waktu setempat. Usai kejadian itu, sebanyak 3 orang ditangkap.

“Dua suar mendarat di halaman luar kediaman perdana menteri,” kata polisi dan badan keamanan internal Shin Bet dalam sebuah pernyataan bersama, dilansir AFP, Minggu (17/11/2024).

Saat insiden itu terjadi, Netanyahu tidak ada di rumah. Israel juga melakukan penyelidikan atas kejadian itu.

“Perdana menteri dan keluarganya tidak berada di rumah pada saat insiden itu,” ujar mereka menambahkan.

“Penyelidikan telah dibuka. Ini adalah insiden serius dan eskalasi yang berbahaya,” bunyi pernyataan itu.

Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog mengutuk insiden tersebut. Herzog memperingatkan terhadap peningkatan kekerasan di ruang publik.

Insiden tersebut terjadi setelah serangan pesawat nirawak yang menargetkan tempat tinggal yang sama pada tanggal 19 Oktober, yang kemudian diklaim oleh kelompok militan yang didukung Iran, Hizbullah.

Netanyahu saat itu menuduh Hizbullah berusaha membunuh dia dan istrinya.

3 Orang Ditangkap

“Tiga tersangka ditangkap semalam karena keterlibatan mereka dalam insiden” yang terjadi Sabtu malam,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Polisi menambahkan ketiga tersangka akan diinterogasi bersama dengan badan keamanan internal Shin Bet.

Pernyataan itu menambahkan bahwa pengadilan memerintahkan larangan menerbitkan detail investigasi atau identitas tersangka selama 30 hari.

Juru bicara parlemen Israel, Amir Ohana, menuduh pengunjuk rasa antipemerintah berada di balik insiden tersebut.

“Tulisan itu terpampang di dinding, di jalan, dalam pesan-pesan yang menghasut, dan dalam demonstrasi,” katanya, merujuk pada protes antipemerintah yang meletus pada awal tahun 2023.

“Jika kecurigaan itu benar dan aktivis berada di balik penembakan suar di kediaman perdana menteri, harus dikatakan dengan jelas: ini bukan protes, ini terorisme,” ujar mantan anggota kabinet perang dan tokoh oposisi Benny Gantz itu menulis di X.

(yld/knv)