Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wall Street Boncos Gegara Komentar Powell soal Suku Bunga

Wall Street Boncos Gegara Komentar Powell soal Suku Bunga

New York: Indeks saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), gegara komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menunjukkan jalur lebih lambat terhadap penurunan suku bunga dari bank sentral.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 15 November 2024, indeks Dow Jones tercatat turun 207,33 poin, atau 0,47 persen, menjadi 43.750,86, indeks S&P 500 turun 36,21 poin, atau 0,60 persen, menjadi 5.949,17, dan indeks Nasdaq Composite turun 123,07 poin atau 0,64 persen menjadi 19.107,65.
 
Powell mengatakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pasar kerja yang solid, dan inflasi yang tetap di atas target dua persen berarti menunjukkan bank sentral AS tidak perlu terburu-buru menurunkan suku bunga dan dapat berunding dengan hati-hati.
 
Komentar Powell tersebut dinilai semakin mendinginkan prospek yang sebelumnya sangat optimis terhadap penurunan suku bunga. Namun, hal itu tidak bisa berasumsi inflasi dan tenaga kerja berada dalam kondisi seimbang, sehingga ini merupakan pesan yang menggembirakan bagi perekonomian.
 
Saham awalnya menguat setelah pemilihan presiden AS. Setiap indeks utama Wall Street ditutup pada rekor tertinggi pada perdagangan Senin, tetapi terhenti dalam beberapa hari terakhir karena imbal hasil obligasi telah bergerak ke level tertinggi dalam empat bulan.
 
Para investor tertarik pada aset yang diharapkan mendapat manfaat dari kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump dalam masa jabatan keduanya setelah ia berjanji untuk mengenakan tarif tinggi pada impor dari mitra dagang utama, menurunkan pajak, dan melonggarkan peraturan pemerintah.
 
Namun, imbal hasil obligasi dan dolar juga melonjak baru-baru ini karena kekhawatiran meskipun kebijakan Trump akan memacu pertumbuhan, kebijakan tersebut juga dapat memicu kembali inflasi setelah perjuangan panjang melawan tekanan harga menyusul pandemi covid-19.
 
Selain itu, tarif dapat menyebabkan peningkatan pinjaman pemerintah, yang selanjutnya akan menggelembungkan defisit fiskal dan menyebabkan Fed mengubah arah pelonggaran kebijakan moneternya.
 

 

Saham Eropa malah raup banyak cuan
 
Sementara itu, indeks saham Eropa malah bangkit dari posisi terendah dalam tiga bulan, dipimpin oleh saham energi dan teknologi setelah serangkaian laba perusahaan yang sebagian besar positif. STOXX 600 ditutup naik 1,08 persen.
 
Adapun indeks dolar, yang mengukur nilai tukar dolar terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,45 persen menjadi 106,94, dengan euro turun 0,41 persen menjadi USD1,052. Dolar AS sedang dalam laju kenaikan untuk sesi kelima berturut-turut.
 
Harapan untuk pemangkasan suku bunga Fed lebih lanjut telah mereda selama beberapa minggu terakhir, tetapi menjadi lebih fluktuatif baru-baru ini. Harapan untuk pemangkasan 25 basis poin pada pertemuan Fed Desember berada di angka 58,7 persen, turun dari 82,5 persen pada sesi sebelumnya, menurut FedWatch Tool milik CME.
 
Imbal hasil obligasi acuan AS 10-tahun naik 0,2 basis poin menjadi 4,453 persen, menghapus penurunan setelah komentar Powell.
 
Di sisi lain, minyak mentah AS ditutup naik 0,39 persen menjadi USD68,70 per barel dan Brent naik hingga ditutup pada USD72,56 per barel, naik 0,39 persen pada hari itu, sebagian karena penguatan dolar dan meningkatnya persediaan minyak mentah AS menambah kekhawatiran kelebihan pasokan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(HUS)