Madinah (beritajatim.com) – Saat kedatangan di Bandar Udara di Arab Saudi, antara jemaah haji yang berangkat melalui jalur fast track dengan jemaah haji via jalur non-fast track menjalani proses tak sama.
Abdillah, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara di Madinah, mengatakan, ada dua alur kedatangan jemaah, yakni melalui jalur fast track dan non-fast track. “Itu mesti diperhatikan dan dipahami jemaah haji,” kata Abdillah sebagaimana dilansir Kemenag.go.id beberapa hari lalu.
Jalur fast track khusus digunakan bagi jemaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng di Jakarta, Bandara Juanda di Surabaya, dan Bandara Adi Soemarmo di Surakarta (Solo). Sedang alur non-fast track untuk jemaah haji dari bandara di Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Kertajati Jabar, Lombok, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar.
Berikut alur kedatangan jemaah haji saat tiba di bandara:
A. Jalur Fast Track
1. Jemaah membawa koper kabin dan tas paspor saat turun dari pesawat
2. Barang bawaan jemaah akan diperiksa dengan x-ray
3. Setelah melewati x-ray, barang-barang dibawa kembali oleh jemaah
4. Saat menaiki bus, petugas dari Arab Saudi akan meminta paspor jemaah untuk dikumpulkan (jemaah harus membawa paspornya masing-masing dan menyerahkan ke petugas)
5. Jemaah diantar menuju hotel
B. Jalur Non-Fast Track
1. Jemaah membawa koper kabin dan tas paspor saat turun dari pesawat
2. Pastikan tas paspor dan paspor dipegang masing-masing jemaah (jangan sampai tertinggal di pesawat)
3. Jemaah haji akan melewati jalur imigrasi dan pemeriksaan paspor satu per satu
4. Setelah pemeriksaan paspor, jemaah akan melalui pemeriksaan x-ray untuk barang bawaan
5. Jemaah akan diarahkan menuju paviliun atau tempat berkumpul sementara sebelum menaiki bus
6. Paspor akan dikumpulkan petugas dari Arab Saudi
7. Jemaah naik bus dan berangkat menuju hotel.
[air]