Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Beri Efek Domino ke Perekonomian, Kemenperin Pecut Kinerja IKM

Beri Efek Domino ke Perekonomian, Kemenperin Pecut Kinerja IKM

Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri kecil dan menengah (IKM) mengembangkan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi. Untuk itu dibutuhkan pembinaan, penguatan dan pemberdayaan dalam ekosistem IKM agar memberikan efek domino bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
 
“Jika produk IKM berkualitas tinggi, hal ini meningkatkan posisi mereka di pasar dan memungkinkan mereka untuk bersaing dengan produk impor,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam Awarding Gebyar IKMA 2024 di Jakarta, Kamis, 14 November 2024.
 
IKM dinilai memegang peran penting dalam penguatan struktur industri dan pertumbuhan perekonomian nasional. Saat ini jumlah IKM sebanyak 4,52 juta unit usaha dan menyerap sebanyak 12,37 juta tenaga kerja, serta menyumbang sebesar 20,97 persen dari total nilai output industri. 
Sementara itu, optimisme pelaku usaha terhadap sektor industri dalam Indeks Kepercayaan Industri (IKI) berada pada level ekspansif yaitu mencapai 52,75 poin pada Oktober 2024. IKI tercatat mengalami kenaikan dari capaian sebelumnya  sebesar 52,48 poin pada September 2024.
 
“Melalui karya dan kolaborasi tersebut, kita bisa melihat berbagai jawaban atas tantangan ketahanan pangan, teknologi, sustainability dan juga lapangan pekerjaan yang inklusif untuk Indonesia yang lebih baik,” ucap Faisol.
 

Dorong kemandirian IKM
Kemenperin melalui Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) menyelenggarakan Gebyar IKMA 2024 sebagai penganugerahan penghargaan, kompetisi, dan program akselerasi di bidang IKM. Tahun ini Gebyar IKMA mengambil tema ‘Mendorong Kemandirian IKM melalui Inovasi dan Penguatan Rantai Pasok Industri’. 
 
“Tema ini juga menegaskan komitmen dan langkah nyata Kemenperin dalam mendorong penciptaan dan penguatan IKM yang mandiri yang didukung oleh inovasi yang tidak terbatas pada teknologi, tetapi juga mencakup inovasi dalam model bisnis, desain produk, dan strategi pemasaran,” ungkapnya.
 
Pameran ini menampilkan produk IKM peserta program Ditjen IKMA, yaitu One Village One Product (OVOP), Indonesia Food Innovation (IFI), Startup4Industry (S4I), Creative Business Incubator (CBI), IKM kosmetik, penerima Upakarti, IKM binaan BPIPI, serta produk IKM alumni program kompetisi Ditjen IKMA. 
 
“Pameran Gebyar IKMA ini melibatkan sekitar 137 IKM unggulan yang merupakan lulusan berbagai program kompetisi dan penghargaan Ditjen IKMA,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Reni Yanita.
 
Ditjen IKMA juga melaksanakan Business Matching pada 12-13 November 2024 yang diikuti oleh 97 calon mitra atau buyer dan 140 IKM yang difasilitasi oleh Ditjen IKMA. IKM tersebut merupakan para nominator IFI, Startup4Industry (S4I), OVOP, CBI, serta IKM sandang dan kerajinan.
Apresiasi bagi IKM
Selain itu, Ditjen IKMA memberikan apresiasi bagi 29 IKM penerima penghargaan dan pemenang program kompetisi. Penganugerahaan ini merupakan bentuk dukungan dan pengakuan kepada IKM unggulan sekaligus bentuk sosialisasi kegiatan kompetisi dan pembinaan yang telah diselenggarakan.
 
Adapun para penerima penghargaan di antaranya yaitu 12 IKM OVOP Bintang 3, 46 IKM OVOP Bintang 2, dan 55 IKM OVOP Bintang 1. Sementara penghargaan Indonesia Food Innovation ditujukan bagi IKM pangan terpilih, yakni dua pemenang pada kategori intermediate product dan tiga pemenang pada kategori end product. 
 
Untuk kompetisi Indonesia Fashion and Craft Awards, terdapat enam pemenang IFCA, terdiri atas tiga pemenang pada komoditi fesyen dan tiga pemenang pada komoditi craft. Selain itu, terdapat lima pemenang Startup4Industry yaitu tiga pemenang kompetisi dan dua penerima apresiasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(END)