Jakarta –
Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) berharap subsidi terus berlanjut tahun depan. Mengenai besaran angka yang ditetapkan pemerintah bisa berkaca pada program subsidi tahun lalu.
Ketua Umum AISMOLI Budi Setiyadi menyebut saat ini permintaan motor listrik masih dibutuhkan dorongan dari subsidi yang diberikan pemerintah.
“Saya kira ada benang merah, hubungan antara subsidi, supply dan demand dari masyarakat,” kata Budi dikutip dari Program Autobizz CNBC Indonesia.
“Supply-nya dari industri siap, demand-nya itu akan terbentuk mana kala kalau ada insentif yang diberikan, dan sebetulnya insentif itu amanah dari Perpres 55, tapi kan kita juga memaklumi bahwa setiap tahun, setiap kebijakan pemerintah mungkin akan berbeda-beda, tergantung prioritas,” kata dia.
Dia mencontohkan seperti di China, saat ini motor listrik sudah berseliweran di jalan. Hal tersebut tidak luput dari adanya peran pemerintah. Apalagi motor listrik merupakan industri baru di Indonesia.
“Harapan kita dari industri secara memang ini masih baru, kalau melihat beberapa negara percepatan kepada masyarakat untuk motor listrik itu dibantu oleh pemerintah, seperti di India, kemudian China, kalau kita ke sana mungkin 90 persen sepeda motornya atau sepeda sudah listrik, kemudian di beberapa negara ASEAN, seperti Thailand itu juga ada subsidi,” kata Budi.
“Kita masih berharap di tahun 2025, kalau bisa mungkin long time, jarak panjang, waktunya panjang itu ada kebijakan yang bisa memastikan atau membuat kenyamanan dari pihak industri untuk bisa bekerja supaya ada kenyamanan dan keyakinan, dan kepercayaan kita bekerja untuk subsidi ini,” jelas dia.
Soal besaran subsidinya, Budi menyebut potongan Rp 7 juta sudah ideal.
“Kalau nilai angka subsidi kita kembalikan kepada pemerintah, karena pastinya kemampuan anggaran dan prioritas anggaran pasti akan berbeda tiap tahunnya. Namun demikian di tahun 2023 dan 2024, nilai yang Rp 7 juta cukup ideal, tapi kemudian kalau pemerintah akan menurunkan sebagainya kita akan kembalikan kepada pemerintah,” ujarnya lagi.
“Tinggal adanya signifikansi masalah persyaratan yang bisa dipersingkat lagi. Sehingga cashflow dari industri, termasuk dealer bisa berjalan dengan baik,” kata dia.
Kuota subsidi motor listrik Rp 7 juta per unit untuk periode 2024 sudah habis. Berdasarkan data situs jejaring Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (SISAPIRa), sisa alokasi anggaran 2024 mencapai 0.
Lalu total unit kendaraan yang diterima masyarakat mencapai 60.693 unit, sedangkan yang telah tersalurkan pada 2023 mencapai 11.532. Masih ada 3.262 yang masih dalam tahap proses pendaftaran, 2.301 terverifikasi, dan 55.130 tersalurkan.
(riar/din)