Jakarta –
Bagi seorang Sukosekisai Oyama, mi atau ramen instan merupakan makanan yang wajib ada di meja makannya. Selama 30 tahun terakhir, Oyama tidak pernah terlewat sehari pun untuk memakan semangkuk mi instan.
Dikutip dari Japan Insider dan Oddity Central, Oyama dikenal sebagai ‘raja mi instan’ Jepang. Dirinya dikenal karena memenangkan banyak acara permainan TV terkait mi instan dan mengklaim telah menghabiskan 10.000 porsi dalam tiga dekade terakhir.
Pria yang lahir pada tahun 1959 di Nerima, Tokyo ini mengaku dirinya telah jatuh cinta pada mi instan sejak menjadi mahasiswa. Bahkan, dirinya saat ini telah mengoleksi lebih dari 6.000 jenis kemasan mi instan jepang.
Kecintaannya dengan mi instan membuatnya Oyama memenangkan “Kejuaraan Mi Instan TV Tokyo” pada tahun 1995. Ini adalah acara permainan tempat para kontestan bertarung untuk menentukan siapa yang paling berpengetahuan tentang mi instan.
Setelah menjadi juara, Oyama menjadi semacam selebriti, dan terus tampil di TV sejak saat itu. Ia menyatakan bahwa setelah kemenangannya, jumlah tawaran “pekerjaan terkait mi instan” meningkat, dan membawanya ke posisinya sekarang.
Mi Instan Jepang Beda dengan Negara Lain
Meskipun banyak yang menganggap bahwa mi instan bukan salah satu makanan yang baik bagi tubuh, tetapi mi atau ramen Jepang berbeda dengan yang ada di negara lain.
Ramen instan di Jepang, yang dikenal sebagai cup ramen, meskipun sangat murah, belum tentu merupakan makanan cepat saji. Bahkan, ramen instan di Jepang sebenarnya bisa menjadi makanan lezat.
Banyak mi instan di Jepang yang memiliki topping asli di dalamnya, bukan hanya bubuk perasa untuk sekadar membuat kaldu. Bahkan, terdapat daging dan sayuran kering asli untuk menciptakan rasa yang seotentik mungkin.
Dengan kebiasaan ini, Oyama tampak baik-baik saja. Bahkan dirinya menikmati gaya hidup dan kariernya sebagai ‘raja mi instan’.
Meskipun ia belum berkomentar tentang apa pun yang berhubungan dengan kesehatan atau rencana masa depannya, Kemungkinan besar Oyama akan terus menikmati semangkuk mi instan panas setiap hari, bahkan mungkin selamanya.
Kebiasaan Oyama ini tentunya bukan untuk ditiru banyak orang. Mengonsumsi mi instan dalam jangka panjang juga bisa buruk bagi kesehatan pencernaan. Konsumsi mi instan secara rutin telah banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik, yaitu sekelompok gejala yang meliputi kelebihan lemak perut, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar lipid darah yang tidak normal.
(dpy/up)