Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sabet Penghargaan, Sundariyanto : Terima Kasih beritajatim.com

Sabet Penghargaan, Sundariyanto : Terima Kasih beritajatim.com

Surabaya (beritajatim.com) – Sundariyanto asal Banyuwangi ini sukses mendapatkan penghargaan Beritajatim Award 2024 kategori Local Hero. Pria asli warga warga Dusun Seloagung, Desa/ Kecamatan Siliragung tersebut sabet penghargaan itu berkat ketekunannya sebagai pejuang sampah di daerahnya.

Usai mendapatkan penghargaan itu, Sundariyanto mengaku bangga. Beritajatim.com menjadi media pertama yang memberikan penghargaan baginya.

“Bahagia dan senang banget, ini penghargaan pertama yang saya raih. Tentunya, bukan untuk saya pribadi tapi semua pihak yang telah mendukung aksi kami dalam upaya mengelola sampah hingga saat ini,” kata Sundariyanto, Kamis (2/5/2024).

Lebih dari itu, kata Sundariyanto, Beritajatim Award 2024 bakal menjadi pelecut aksinya lebih aktif lagi. “Tentunya, tidak hanya kami tapi aksi kami bisa menjadi inspirasi teman, warga lain untuk lebih peduli akan lingkungan sekitarnya. Terima kasih beritajatim.com,” terangnya.

Kisah Sundariyanto hingga mendapatkan penghargaan beritajatim award 2024 cukup panjang. Berawal dari melihat tumpukan sampah yang menggunung di sekitar rumahnya menjadi pemicu aksinya. Tak menyangka, dari kepedulian terhadap lingkungan justru mengantarkan dirinya untuk tergerak mengelolanya.

Sundariyanto begitu dia disapa, lantas mengajak kawan-kawannya yang tergabung di Pemuda Etan Gladak Anyar (PEGA) Indonesia. Untungnya, anak-anak muda itu memberinya kesempatan dan menyambutnya dengan baik.

Alhasil, 2017 dirinya memulai konsep mengolah sampah dan budidaya maggot. Puncaknya 2019, mendapat stimulus bantuan dari PT Bumi Suksesindo (PT BSI). Mereka mendapat alat-alat dan perlengkapan untuk budidaya maggot.

Upayanya dalam kelestarian lingkungan semakin meningkat. Bahkan, pada 2020 lalu usahanya mulai membuahkan hasil. Maggot hasil budidayanya makin berkembang. Bahkan, upaya olah sampah juga merambah ke bidang lain.

Salah satunya pengembangan pupuk organik padat dan cair. Hal itu yang membawanya untuk mengenalkan pertanian organik di daerahnya. Puncaknya, dia kini tidak hanya sebagai pembudidaya. Tapi, juga sebagai seorang yang dipercaya untuk menyalurkan ilmunya.

Tidak hanya berkutat di tingkat lokal, tapi juga diundang untuk menjadi narasumber hingga internasional. Salah satunya diundang ke Australia untuk studi tiru pengelolaan sampah. “Alhamdulillah, sekarang tidak hanya fokus budidaya. Sekarang banyak warga yang mengundang untuk berbagai ilmu olah sampah dan budidaya maggot. Saya sempat diundang ke Australia,” pungkasnya. (rin/kun)