Jakarta, CNN Indonesia —
Dukungan partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) terpecah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2024. Mereka tak berkoalisi untuk mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang sama.
Kini, di Banten, Gerindra bersama PKS, NasDem, PKB, PPP, PSI, dan PAN mengusung Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah. Andra Soni merupakan kader Gerindra, sementara Dimyati adalah kader PKS.
Koalisi itu meninggalkan Golkar yang menjagokan Airin Rachmi Diany, eks Wali Kota Tangerang Selatan. Airin merupakan Wakil Ketua Umum Golkar dan sempat jadi Ketua Tim Kampanye Daerah Banten Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai ‘perang saudara’ antar parpol KIM di Banten akan terjadi jika Golkar dan Gerindra kukuh mengusung jagoan mereka masing-masing.
“Partai partai KIM di Banten akan terjadi perang saudara, khususnya Golkar dan Gerindra. Karena kedua partai ini kelihatan ngotot untuk memajukan partai mereka sendiri,” kata Adi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/7).
Tak hanya di tingkat provinsi Banten, dua partai besar itu juga sudah berbeda sikap di tingkat kabupaten/kota.
Di Pilkada Tangerang Selatan misalnya, Gerindra mengusung Ahmad Riza Patria-Marshel Widianto. Sementara itu, Golkar mengusung Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.
Demikian pula di Cilegon. Adi memprediksi Golkar dan Gerindra mempunyai jagoan yang berbeda. Menurut Adi, perbedaan jalan itu karena adanya deadlock politik. Partai partai KIM gagal berkompromi di Banten.
“Sehingga partai-partai di KIM ingin memajukan kader sendiri. Khususnya kader Golkar dan Gerindra,” ucap dia.
Adi pun menilai perang di Pilkada Banten ini akan berlangsung sengit. Sebab, Gerinda akan berkompetisi di kandang Golkar.
Ia memprediksi Gerindra punya potensi besar untuk mengalahkan Golkar yang sejak lama menguasai Banten. Sebab, Gerindra merupakan partai utama pemenang Pilpres 2024. Oleh sebab itu, keduanya akan bersaing ketat di Banten.
“Sekalipun nama nama yang diusung Gerindra itu relatif baru, tidak terlampau sementereng misalnya nama nama yang diusung Golkar, tapi karena diusung partai pemenang pilpres, ya saya kira persaingannya akan ketat,” katanya.
Adi melihat Gerindra mempunyai keyakinan tinggi bisa menang di Banten karena mempunyai modal politik yang mumpuni.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah juga memprediksi Pilkada Banten 2024 akan berlangsung sengit. Salah satunya karena kedua calon yang diusung Gerindra dan Golkar berasal dari dua klan dinasti besar di Banten.
Airin berasal dinasti Ratu Atut Chosiyah. Sementara cawagub yang diusung Gerindra, yakni Dimyati berasal dari klan Natakusumah.
Ia berpendapat klan Ratu Atut lebih besar. Sebab, klan tersebut menguasai mulai di tingkat provinsi dan beberapa kabupaten/kota. Dedi pun memahami jika Golkar berani berbeda jalan dengan Gerindra di Pilkada Banten nanti.
“Jika Gerindra lebih dulu usung Andra Soni, maka besar kemungkinan Golkar tetap kukuh usung Airin, bagaimanapun Golkar lebih berpeluang karena Airin dari sisi ketokohan sudah memiliki modal keterpilihan lebih unggul, ditambah dengan pengaruh Ratu Atut yang sebarannya lebih besar dibanding Dimyati,” ucap Dedi.
Dikutip dari Antara, Survei Pandawa Research periode Juni 2024 menyatakan elektabilitas Airin Rachmi Diany unggul menyentuh angka 41,9 persen sebagai bakal calon gubernur Banten.
Posisi elektabilitas tertinggi setelah Airin secara berturut-turut adalah Rano Karno, Wahidin Halim, Achmad Dimyati Natakusumah, Iti Octavia Jayabaya, Arief R Wismansyah, dan Ratu Tatu Chasanah.
Pecah di wilayah lain
Dedi berpendapat perpecahan KIM di Banten kemungkinan juga terjadi di pilkada provinsi/kota lainnya. Ia menyebut misalnya di Jakarta dan Jawa Barat.
“Kemandirian mitra koalisi KIM dalam pengusungan di Banten bisa saja akan berdampak di Jakarta, di mana Golkar juga potensial berseberangan dengan Gerindra, dan akan kembali berbeda di Jawa Barat,” ujarnya.
Di Pilgub Jabar, Golkar menjagokan Ridwan Kamil yang juga merupakan wakil ketua umum partai beringin. Sementara Gerindra ingin mengusung Dedi Mulyadi yang menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra.
Namun, Dedi melihat situasi seperti ini masih normal. Apalagi, KIM diprediksi tetap bisa bersatu di daerah lain, terutama yang melibatkan kepentingan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“KIM berpeluang bersatu di wilayah di mana Jokowi akan turut andil, bisa saja Pilkada 2024 akan membuat mereka bersatu di tempat di mana Kaesang dan Bobby diusung,” ucap Dedi.
(yla/tsa)
[Gambas:Video CNN]