Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pelaku Pembacokan di Bojonegoro Masih Berkeliaran

Pelaku Pembacokan di Bojonegoro Masih Berkeliaran

Bojonegoro (beritajatim.com) – Pelaku pembacokan di Desa Mojoranu Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, polisi masih memburu pelaku yang berkeliaran. Padahal kejadian tersebut sudah berlangsung 10 hari. Oleh sebab itu, polisi diminta agar bergerak cepat mengungkap pelaku sehingga tidak menyebabkan keresahan masyarakat.

Kejadian itu dialami korban inisial DKS (14), warga Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Akibat kejadian itu korban mengalami sejumlah luka, terutama di bagian tangan kanan dan kiri, kemudian paha serta kaki kanan.

Orangtua korban, DK (47) berharap kepada Kapolres Bojonegoro yang baru, AKBP Mario Prahatinto segera bisa mengungkap para pelaku. Apa lagi, tahun ini adalah tahun politik, sehingga jangan sampai ada kerusuhan atau tindak pidana yang lebih rawan di wilayah hukumnya.

“Saya berharap pelaku pembacokan terhadap anak saya ini dapat segera terungkap dan bisa ditindak sesuai hukum yang berlaku, sebagai efek jera,” harapnya, Rabu (20/12/2023).

DK mengungkapkan, sebagai orangtua korban ia percaya pihak kepolisian mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Bojonegoro pada umumnya, dan Kecamatan Dander khususnya, agar tetap aman, nyaman, dan kondusif.

“Untuk menciptakan situasi kamtibmas lebih aman, nyaman dan kondusif, khususnya di wilayah selatan Bojonegoro yang belakangan ini relatif rawan kepolisian bisa mengoptimalkan patroli di jam-jam khusus,” katanya.

Pembacokan yang dialami anaknya itu terjadi pada Minggu (10/12/2023) sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu anaknya habis nongkrong malam mingguan di Jalan Hayam Wuruk, Bojonegoro. Karena hingga larut malam belum pulang, kemudian ia menjemputnya.

Kemudian, keduanya pulang beriringan dengan mengendarai sepeda motor masing-masing. Sebelum kejadian pembacokan, DK mengaku tertinggal di belakang anaknya. Selang beberapa menit, DK mengetahui ada kerumunan di jalan yang dilewatinya. Namun, dia belum mengetahui jika anaknya menjadi korban pembacokan.

“Jalanan waktu itu macet, saya kira ada kecelakaan, ternyata anak saya dikeroyok pelaku yang jumlahnya sekitar 30 orang lebih dengan mengendarai motor berboncengan,” terangnya.

Pelaku menurutnya mengendarai sekitar 15 motor dan rara-rata berboncengan 2 sampai 3 orang. Para pelaku kebanyakan menggunakan kostum serba hitam dan sebagian besar membawa pedang dan celurit. “Usai membacok anak saya, kemudian (pelaku) melarikan diri ke arah selatan,” pungkasnya.

Sementara menurut Kasi Humas Polres Bojonegoro Iptu Supriyanto, kejadian pengeroyokan dan pembacokan itu diduga terjadi saat korban yang mengendarai sepeda motor Honda CB150R nomor polisi S 6182 ABV hendak mendahului rombongan pelaku yang berjumlah kurang lebih 15 sepeda motor yang semua berboncengan 2-3 orang.

“Tiba-tiba korban dipepet dan disuruh berhenti oleh rombongan pelaku dan disuruh melepas bajunya. Setelah itu korban dikeroyok dan dibacok oleh rombongan pelaku,” kata Kasi Humas Iptu Supriyanto.

Setelah menderita luka-luka, korban berteriak minta tolong. Sementara para pelaku meninggalkan korban. Tak lama kemudian beberapa warga yang sedang lewat memberikan pertolongan kepada korban. Sementara pelaku sekarang masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. [lus/suf]