Jakarta –
Seorang wanita dari Rugeley, Staffordshire, Inggris, mengidap stroke di usia 25 tahun. Disebut, wanita bernama Danielle Jones itu mengidap stroke akibat dipicu oleh pil kontrasepsi kombinasi.
Kronologinya bermula pada saat Danielle Jones mendatangi praktik dokter umum setempat pada 7 Oktober 2020. Saat itu ia mengeluhkan sakit kepala hebat, mual, hingga sensitif terhadap cahaya. Ia juga mengeluhkan mengalami gangguan penglihatan atau dikenal sebagai aura.
Namun pada saat itu dokter tak menyadari bahwa gejala yang dikeluhkannya mengarah terhadap kondisi stroke, juga tak mengimbau penggunaan pil kontrasepsi kepada Danielle .
Enam bulan kemudian, Danielle, mulai mengeluh kesemutan dan hilangnya sensasi di sisi kirinya. Dia pingsan pada tanggal 4 April 2021 dan dilarikan ke rumah sakit tempat pemindaian CT dan MRI mengungkapkan bahwa dia mengidap stroke.
“Saya belum pernah mendengar ada orang yang terkena stroke pada usia saya, jadi sungguh mengejutkan ketika saya diberi tahu apa yang telah terjadi dan butuh waktu lama bagi saya untuk memahami apa artinya hal itu bagi masa depan saya,” katanya, dikutip dari Daily Mail.
National Health Service UK mengatakan stroke yang disebabkan oleh gumpalan darah sebagai efek samping potensial dari penggunaan pil kontrasepsi kombinasi, meskipun risikonya sangat kecil.
Hal ini mempengaruhi hingga 1 dari 1.000 orang yang menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi seperti pil. Dokter yang bermaksud meresepkan pil tersebut diharapkan melakukan tes dan memutuskan apakah seorang wanita kemungkinan mengalami pembekuan darah atau terkena stroke jika mereka mulai meminumnya.
Di sisi lain, praktik dokter umum, melalui Resolusi NHS, mengakui telah terjadi kegagalan untuk menghentikan pil kontrasepsi kombinasi milik Danielle. Dia juga mengakui bahwa jika pil itu dihentikan, stroke yang dialami Danielle kemungkinan dapat dihindari. Pihaknya juga ‘sangat menyesalkan kekurangan dalam perawatan yang diberikan.
Praktik tersebut meminta maaf atas ‘kesalahan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya “berkomitmen untuk belajar, meningkatkan kualitas perawatan, dan mengurangi risiko terjadinya insiden jenis ini lagi”.
“Tiga setengah tahun terakhir sangat sulit bagi Danielle karena ia mencoba menerima kenyataan bahwa ia pernah mengalami stroke di usia muda dan bagaimana hal ini berdampak pada kehidupannya,” kata pengacara Danielle, Tom Fletcher.
‘Meskipun tidak akan pernah ada yang mengubah apa yang telah dialaminya, kami menyambut baik pengakuan dan konfirmasi dari praktik dokter umum bahwa mereka bermaksud untuk belajar dari apa yang terjadi,” lanjutnya.
(suc/suc)