Malang (beritajatim.com) – Pembangunan tandon 2 dan tandon 3 di Dusun Sumbernanas dan Desa Ringinsari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang sudah selesai. Fokus proyek Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM Kaligoro, kini dilanjutkan dengan pemasangan pipa transmisi di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Sumawe dan Gedangan.
Mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) tentang air minum, masyarakat yang hendak berlangganan air bersih tak perlu membayar pemasangan sambungan rumah tangga. Tetapi diberikan secara cuma-cuma atau bebas biaya alias gratis.
Kepala PDAM Unit Sumbermanjing Wetan, Yunaedi Masrur menjelaskan, tahap berikutnya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melanjutkan Pembangunan tandon 4 di Dusun Telogosari, Desa Sumbermanjing Wetan. Kemudian dilanjutkan di Desa Klepu dan Desa Gedangan. Dengan deadline pekerjaan selama 300 hari, pemasangan pipa transmisi saat ini untuk tandon dari Ringinsari dan berlanjut ke titik yang sudah ditentukan.
“Kami berharap proyek SPAM ini segera berfungsi dan bisa dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat luas,” ungkap Yunaedi, Selasa (7/5/2024).
Kata Yunaedi, sesuai target dari kantor pusat (Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang-red) sebanyak 10.722 calon pelanggan, target itu sudah terpenuhi bahkan bisa melebihi.
“Untuk tahap pertama kalau tidak salah informasi sudah lebih dari 5000 calon pelanggan. Sedangkan sisanya masuk tahap berikutnya,” kata Yunaedi.
Yunaedi juga menjelaskan untuk biaya penyambungan pipa sepenuhnya gratis. Karena ini proyek inpres langsung dari pemerintah.
Proses Pemasangan Pipa di Dusun Sidomukti Ringinsari Sumbermanjing Wetan.
“Kami sekedar menginformasikan kepada masyarakat karena semua itu menjadi kewenangan kantor pusat. Untuk Pemasangan plus penyambungan diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat alias gratis. Jadi warga hanya terbebani rekening sesuai volume pemakaian air,” tegas Yunaedi.
Kedepan, pihaknya berharap dengan berfungsinya proyek SPAM nanti, warga di dua Kecamatan yaitu Sumbermanjing Wetan dan Gedangan tak lagi mengeluh karena kekurangan air seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Warga harus menyambut proyek ini dengan gembira karena ini proyek inpres yang diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah,” beber Yunaedi.
Terpisah, Kepala Desa Ringinsari Slamet Winari menambahkan, dari 5500 jumlah penduduk Desa Ringinsari, untuk yang yang mendaftar sebagai calon pelanggan PDAM baru ada sekitar 1300 orang. Dari jumlah itu, lanjut Winari, ada sebagaian yang mengundurkan diri.
“Apa sebabnya mereka mengundurkan diri, saya sendiri kurang faham,” ucap Winari.
Winari menambahkan, pengunduran diri bisa jadi mungkin karena masih adanya proyek air bersih dari Wisclik yang hingga kini masih eksis mengalir.
“Dari jumlah itu, saya yakin kedepannya masih bisa bertambah. Karena untuk pembayaran rekening air bersih dari PDAM nanti, kami agendakan melaui BUMDes. Agar BUMDes di Desa Ringinsari nanti bisa berfungsi,” pungkasnya. (yog/ian)