Sidoarjo (beritajatim.com) – Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi akan melakukan gerak cepat dalam melaksanakan tugas dan memimpin Kabupaten Sidoarjo agar roda pemerintahan tetap berjalan dengan baik.
Setelah mendapatkan SK, H. Subandi langsung mengerahkan seluruh kepala dinas dan camat di Kabupaten Sidoarjo untuk bersama-sama menyatukan visi dan misi membangun Sidoarjo.
“Mari kita bersama-sama membangun Sidoarjo dengan cara kekeluargaan, keharmonisan tanpa ada intervensi diantara satu dengan lainnya. Pada sisa waktu yang ada ini, mari benahi apa yang kurang, serta jalankan dan teruskan dengan baik yang sudah baik,” katanya saat rapat koordinasi di Ruang Opsroom, Kantor Bupati Sidoarjo Rabu (8/5/2024).
H. Subandi juga menyinggung perbaikan jalan di Kabupaten Sidoarjo tetap menjadi prioritas terutama jalan yang bersifat urgent. “Jangan sampai ada jalan lubang yang tidak kunjung diperbaiki dan ditanami pohon pisang oleh warga. Karena jika kena air akan tambah merusak kondisi jalan tersebut, lubang akan semakin lebar,” tandasnya.
Ditambahkan H. Subandi, bahwa pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, dan lainnya harus terus diperhatikan dan dievaluasi bersama.
“Intinya selalu fokus pada tugas dinas masing-masing agar dapat menghasilkan hasil yang optimal untuk kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Suasana rapat kordinasi Plt Bupati Sidoarjo dengan jajaran di ruang opsroom Bupati Sidoarjo
Jangan Ada Praktik Korupsi
Terakhir, ia berpesan agar seluruh perangkat daerah bekerja bersama-sama dan jaga komunikasi yang baik sesama perangkat daerah.
“Saya harap jaga komunikasi yang baik, dan bersama-sama berkomitmen untuk membangun Sidoarjo yang lebih baik yang bebas dari korupsi atau menguntungkan diri sendiri,” pintanya tegas.
Sementara, sumber beritajatim.com, di Pemkab Sidoarjo menyebutkan, selain meminta kepada seluruh peserta rapat untuk komitmen melayani masyarakat dan membangun Sidoarjo secara baik, H. Subandi juga sempat dalam memimpin rapat dengan nada suara agak tinggi.
Karena dia menyinggung atau menegur pada dua dinas yang hadir, konon adanya dugaan praktik memperkaya diri sendiri. Nada warning itu ditujukan kepada mantan kepala dinas, karena dinas yang ditinggalkan, serta satu untuk seorang kepala dinas aktif, dugaan adanya praktik pemotongan insentif pegawai.
“Tolong di dinas ini dan itu, lebih dijaga, dan jangan sampai ada kebijakan soal pemotongan insentif,” tegur H. Subandi di forum rapat seperti ditirukan sumber tersebut. (isa/ian)