Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Eksperimen Unik Mahasiswa Kedokteran Harvard, Nekat Makan 700 Telur Sebulan

Eksperimen Unik Mahasiswa Kedokteran Harvard, Nekat Makan 700 Telur Sebulan

Jakarta

Seorang mahasiswa kedokteran Harvard University nekat melakukan eksperimen untuk mengecek kadar kolesterol setelah mengonsumsi telur dalam jumlah banyak. Tak tanggung-tanggung, dia menghabiskan lebih dari 700 telur dalam eksperimennya itu.

Dikutip dari NYPost, Dr Nick Norwitz mempelajari efek diet unggas atau fowl diet terhadap kadar kolesterol. Untuk mengeceknya, dia memutuskan makan telur dalam jumlah fantastis.

Norwitz berhipotesis sebelum percobaannya bahwa mengonsumsi 60 lusin telur tidak akan meningkatkan LDL (lipoprotein densitas rendah) atau kolesterol “jahat”-nya pada saat bulan itu berakhir.

Selama masa eksperimen, yang dia unggah ke kanal Youtube pribadinya, Dr Norwitz mengatakan bahwa ia memakan telur tersebut bersamaan dengan diet ketogenik normalnya yang terdiri dari daging, ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan, cokelat hitam, keju, dan yogurt.

Diet ketogenik adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang bertujuan untuk mengubah tubuh dari kondisi yang menggunakan gula sebagai sumber energi utamanya menjadi lemak.

“Saya berhipotesis bahwa mengonsumsi 720 butir telur dalam satu bulan, yang mana saja setara dengan 133.200 mg kolesterol, tidak akan meningkatkan kolesterol saya. Secara spesifik, itu tidak akan meningkatkan kolesterol LDL saya,” kata dia

“Dan, memang, tidak, sedikit pun tidak,” sambungnya.

Beberapa ilmuwan berhipotesis mengapa telur tidak akan meningkatkan kolesterol: Di dalam usus, kolesterol mengikat reseptor pada sel-sel usus yang mendorong pelepasan hormon yang disebut kolesin.

Kolesterol ini mengalir melalui darah ke hati, lalu mengikat reseptor yang disebut GPR146, yang memberi sinyal ke hati untuk memproduksi lebih sedikit LDL, yang membantu menjaga kadarnya dalam tubuh.

Setelah dua minggu pertama percobaannya, Dr. Norwitz juga memutuskan untuk mulai mengonsumsi 60 gram karbohidrat per hari. Hal ini dia lakukan untuk meminimalisir risiko kolesterol tinggi pada tubuhnya.

“Dosis karbohidrat tambahan mendominasi jumlah kolesterol gila yang saya konsumsi,” katanya.

(kna/kna)