Blitar (beritajatim.com) – Program makan siang gratis yang diubah nama menjadi makan bergizi gratis gagasan Prabowo-Gibran menjadi angin segar bagi peternak ayam petelur di Blitar Raya. Para peternak ayam petelur di Bumi Bung Karno pun menyambut baik program makan bergizi gratis yang segera dijalankan tersebut.
Para peternak berharap, program makan bergizi gratis ini bisa menyerap produksi telur di wilayah Blitar Raya. Sehingga stabilitas harga telur bisa terjadi.
“Kemungkinan juga akan berdampak positif bagi para peternakan ayam petelur maupun pedaging,” kata Suryono, Ketua Koperasi Ultra Blitar, Senin (27/05/24).
Selama ini para peternak di Blitar raya selalu mengeluhkan fluktuasi harga telur. Hal itu terjadi karena tidak adanya kestabilan permintaan telur di pasaran.
Diharapkan dengan ada program makan bergizi gratis ini, harga telur di tingkat pedagang bisa stabil. Tidak seperti saat ini, dimana harga telur masih relatif rendah dan terus terjadi fluktuasi.
Harga telur di tingkat peternak Blitar sendiri saat ini berkisar antara Rp. 24 ribu rupiah per kilogram.
“Dan moga aja ini bisa jadi momentum kebangkitan teman-teman Peternak rakyat karena selama pandemi sangat terpuruk,” bebernya.
Meski menyabut baik, namun menurut peternak ayam hingga saat ini belum ada komunikasi lebih lanjut terkait program makan bergizi gratis. Sejauh ini belum ada pihak-pihak yang menghubungi peternak untuk tindak lanjut program makan bergizi gratis tersebut.
“Blum ada yang komunikasi intens dengan Asosiasi / koperasi peternak, semoga segera ada komunikasi dari berbagai pihak,” tutupnya.
Secara garis besar, para peternak ayam petelur Blitar Raya mendukung penuh program makan siang gratis ini. Selain akan menggerakkan ekonomi peternak, program ini juga bertujuan untuk menjamin gizi anak-anak di Indonesia. [owi/aje]