Surabaya (beritajatim.com) – Aksi pencurian kendaraan bermotor dan pencurian dengan pemberatan meningkat di kota Surabaya pada tahun 2023. Peningkatan kejahatan jalanan itu diungkap oleh Kapolrestabes Surabaya dalam analisa dan evaluasi (anev) tahun 2023, Jumat (29/12/2023).
Dari paparan data yang disampaikan Pasma, pada tahun 2022 terjadi 484 kasus curanmor dan 288 kasus curat. Pada tahun 2023, kedua kasus itu naik 11 persen menjadi 544 kasus curanmor dan 324 kasus curat. Sementara untuk kasus curas menurun dari tahun 2022 128 kasus menjadi 114 kasus.
“Kejahatan konvensional yang menjadi perhatian utama yaitu yang bersinggungan langsung dengan masyarakat yaitu Curat, Curas dan Curanmor, ” kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce.
Dari 544 kasus yang dilaporkan, Polrestabes Surabaya menangkap 322 pelaku curanmor. 245 tersangka pelaku curat dan 87 orang pelaku curas. Total, ada 654 pelaku 3C yang diamankan oleh Polrestabes Surabaya.
“Caranya banyak. Ada yang todong, ada yang merusak kunci dan banyak ya caranyanya,” imbuh Pasma.
Pasma menambahkan, bahwa tindak pidana yang terjadi di tahun 2022 – 2023 juga cenderung menurun 4 persen. Di tahun 2022, terjadi 4.534 tindak pidana. Sedangkan di tahun 2023 terjadi 4.292 kasus. Hal itu selaras dengan angka penyelesaian kasus yang diselesaikan oleh Polrestabes Surabaya. Angka penyelesaian juga turun. Di tahun 2022 ada 3.616 kasus yang bisa diselesaikan. Sedangkan pada tahun 2023, ada 3.389 kasus yang diselesaikan dengan persentase penyelesaian hanya 78,9 persen. (ang/ian)