Bisnis.com, JAKARTA – Init-6, perusahaan ventura capital besutan Achmad Zaky dan Xinuc, berinvestasi ke startup UMA Women untuk nilai yang tidak disebutkan, guna mendorong produk layanan kesehatan wanita ke pasar yang lebih luas.
Investasi ini juga diharapkan dapat memperluas pasar, mengembangkan ekosistem layanan kesehatan wanita yang lebih inklusif dan dapat diakses secara luas.
UMA Women berupaya memenuhi permintaan pasar akan produk sanitasi organik yang ramah lingkungan, sekaligus memberdayakan konsumen wanita dengan memiliki opsi produk kewanitaan yang terpusat pada kesehatan.
CEO UMA Women Jeanne J mengatakan perusahaan memiliki misi menciptakan masa depan dimana konsumen wanita memiliki akses yang begitu mudah ke produk kewanitaan yang ramah lingkungan dan sangat memprioritaskan kesehatan.
“Tujuan kami adalah untuk menciptakan dialog dan inovasi yang lebih maju dalam rangka memajukan produk kesehatan wanita, meningkatkan kesadaran pengguna, dan pengetahuan di dalam industri ini,” kata Jeanne, dikutip Rabu (30/10/2024).
UMA Women, kata Jeanne, berdedikasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan wanita Indonesia dan juga lingkungan.
“Kami akan terus menjadi leading voice untuk memberdayakan wanita melalui produk yang berkelanjutan dan organik,” kata Jeanne.
Sementara itu Venture Partner Init-6 Rexi Christopher mengungkapkan bahwa Init-6 memiliki komitmen mendukung tim transformatif UMA Women yang berdedikasi memajukan kesehatan dan kesejahteraan wanita.
“Dengan kolaborasi ini, UMA Women akan memperluas jangkauan pasar pembalut dan pantyliner organik melalui marketplace dan gerai ritel terkemuka, seperti Watson, Guardians, dan Food Hall,” kata Rexi.
Sebelumnya, Asia Tenggara menduduki peringkat pertama di antara pasar negara berkembang, sebagai kawasan yang paling banyak menadah pendanaan startup dari modal ventura sepanjang semester I/2024.
Singapura, Indonesia, dan Thailand, masing-masing mengamankan satu tempat di posisi 5 teratas.
Perusahaan data venture capital (VC) Magnitt dalam laporan terbaru yang dirilis Selasa (9/7/2024), menerangkan bahwa total pendanaan di pasar modal berkembang alias emerging venture markets (EVM) mengalami transformasi signifikan dengan totaal US$3.469 miliar, turun 34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Asia Tenggara memimpin dengan pendanaan sebesar US$2.209 juta, meskipun mengalami penurunan 31% dari semester I/2023, yang menguasai 64% dari total pendanaan EVM pada paruh pertama tahun ini. Kawasan ini juga mengalami aktivitas transaksi tertinggi dengan 235 transaksi.